Imbalo Iman Sakti
Menyusuri hutan demi mengantar amanah. Untuk berbagi rezeki daging kurban pada warga muslim Rohingya di Burma.
Kabut
belum lagi hilang dari pandangan. Air embun juga masih menetes
dipucuk-pucuk daun. Satupun hewan juga belum terlihat melintas di tengah
hutan. Hanya ada keheningan di pagi buta itu. Tiba-tiba deru sepeda
motor memecah keheningan hutan di teluk sepanjang pantai laut Andaman,
Myanmar (Burma).
Sepeda motor itu dibawa seorang pria berwajah
melayu dengan menggonjeng pria paruh baya. Tubuh keduanya terus
bergoncang bahkan tiga kali terjatuh hingga terguling dibebatuan cadas.
Empat jam sudah perjalanan itu dilalui Imbalo Imam Sakti, pria paruh
baya yang ada dibonjengan itu. Ia sudah masuk hutan keluar hutan, dan
berjalan diatas aliran sungai yang kering berbatu-batu hingga kiloan
meter jauhnya. Dari satu teluk ke teluk, tak hanya hutan saja dilalui,
tetapi juga naik bukit dan turun bukit yang berbatu-batu cadas. ''Pantat
saya sampai lecet. Siku saya juga sakit ketika jatuh dan
berguling-guling di batu sungai, ''kata Imbalo, pemilik Sekolah Hangtuah
di Bengkong.
Sabtu, 17 November 2012
Lahir dan Besar di Perahu
Ramdia, Anak Suku Laut yang Ingin Jadi Guru
Malam kian larut, namun jalan raya di Bengkong Polisi itu makin ramai. Kendaraan hilir mudik berpacu kecepatan untuk saling mendahului. Suara knalpot motor yang memekakkan telinga ikut menambah keriuhan sepanjang jalan itu. Suara itu sepertinya tak mengurangi konsentrasi Ramdia, siswa kelas 1 SMA Hangtuah ini. Ia makin asyik saja menyusun buku surat Yasin di dalam etalase. ''Mbak ada jual isi cutter, ''tanya seorang gadis membuyarkan konsentrasi Ramdia.
Malam kian larut, namun jalan raya di Bengkong Polisi itu makin ramai. Kendaraan hilir mudik berpacu kecepatan untuk saling mendahului. Suara knalpot motor yang memekakkan telinga ikut menambah keriuhan sepanjang jalan itu. Suara itu sepertinya tak mengurangi konsentrasi Ramdia, siswa kelas 1 SMA Hangtuah ini. Ia makin asyik saja menyusun buku surat Yasin di dalam etalase. ''Mbak ada jual isi cutter, ''tanya seorang gadis membuyarkan konsentrasi Ramdia.
Pernah Terjerat Hutang Rp 600 juta
Bagus Purwanto, Pemilik RM. Gur Pur Ayam Bakar
Kios bercat merah itu terlihat menyolok diantara kios-kios disekitarnya. Apalagi ditambah neon box berukuran besar bertuliskan Ayam Bakar Gus Pur dipasang depannya. Kios yang ada di depan perumahan Taman Raya ini terlihat tak pernah sepi. Sejak tadi pengunjung datang dan pergi. Memesan ayam bakar yang empuk nan gurih racikan seorang pria bernama Bagus Purwanto.
Kios bercat merah itu terlihat menyolok diantara kios-kios disekitarnya. Apalagi ditambah neon box berukuran besar bertuliskan Ayam Bakar Gus Pur dipasang depannya. Kios yang ada di depan perumahan Taman Raya ini terlihat tak pernah sepi. Sejak tadi pengunjung datang dan pergi. Memesan ayam bakar yang empuk nan gurih racikan seorang pria bernama Bagus Purwanto.
Langganan:
Postingan (Atom)