Akhir-akhir ini
Dinda, siswa kelas 1 SD ini mengeluhkan matanya sering berair. Bahkan
disekolah, ia mulai tidak bisa membaca tulisan di papan tulis dengan
baik. Nilai Dinda juga terus menurun seiring dengan keluhanannya itu.
Agar tidak menjadi masalah yang serius, bunda Dinda pun segera
memeriksakan mata anaknya itu.
''Hingga saat ini gangguan
penglihatan mata tidak hanya pada orang dewasa saja, namun anak-anak
juga. Tapi memang, jenis gangguannya bisa berbeda. Pada anak-anak, yang
lebih banyak menyerang adalah salah satu dari 3 jenis gangguan mata
yaitu kelainan refraktif, mata malas dan juling.
"Kelainan pada
mata anak-anak ada yang didapatkan sejak lahir, ada yang didapat
kemudian, ada yang dapat dikoreksi dan ada yang tak dapat dikoreksi,
tentunya orangtua harus waspada dan membawanya ke dokter bila ditemukan
kelainan yang tidak biasanya terjadi pada anak lain.
," kata Dr.Hj.Augustine Purwanti A,SpPD.
Dr
Augustine yang merupakan dokter penyakit dalam Rumah Sakit Angkatan
Laut Tanjungpinang ini menerangkan bahwa terkadang anak kecil sudah
harus memakai kacamata untuk mencegah mata malas.
Adapun penjelasan gangguan tersebut adalah sebagai berikut:
Contoh-contoh kelainan mata misalnya :
1. Mata malas ( Ambliopia ) :
Ialah
gangguan mata berupa penurunan penglihatan akibat adanya gangguan
perkembangan penglihatan selama masa kanak-kanak. Disebut juga dgn nama
Lazy eye atau mata malas. Bila satu mata memiliki tajam penglihatan yang
baik sedangkan mata yang lainnya tidak, maka mata yang tajam
penglihatannya buruk akan mengalami ambliopia. Waspadalah bila satu mata
anak "mengembara" dan tidak bergerak bersama mata lainnya dan bila anak
sering memiringkan kepala untuk melihat sesuatu, atau anak anda
memiliki kelopak mata yang turun.
Penyebab Ambliopia :
Ambliopia dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi yang mempengaruhi perkembangan penglihatan. Umumnya bersifat diturunkan.
Ada 3 Penyebab Ambliopia yaitu :
A. Ambliopia Strabisnic Trabismus (juling)
Pada
anak dengan mata juling, untung menghindari penglihatan doublenya, anak
akan memakai sebelah matanya yang tajam penglihatannya.
B. Ambliopia Anisoemetric (kelainan refraksi). Yaitu pada mata minus atau silinder
C. Ambliopia Deprivatif, kekeruhan pada jaringan mata.
Pada
katarak, terjadi kekeruhan pada lensa yang dapat mencegah masuknya
bayangan obyek ke dalam mata. Hal ini dapat menyebabkan ambliopia
Bagaimana memeriksa adanya Ambliopia pada bayi ?
Dengan
memeriksa mata secara bergantian dengan cara menutup mata. Mata
ambliopia akan terlihat bila matanya yang normal ditutup, anak akan
berusaha mengintip dari balik patch atau berusaha membuka patch atau
menangis.
Pengobatan
Pengobatan Strabismus yaitu dengan
menutup mata yang normal dengan sebuah penutup mata, sehingga bisa
memperbaiki penglihatan pada mata yang melenceng dengan cara memaksa
otak untuk menerima suatu gambaran dari mata tanpa menghasilkan
penglihatan ganda.
Memperbaiki fungsi penglihatan akan memberikan peluang yang lebih baik terhadap perkembangan penglihatan 3 dimensi yang normal.
Setelah
penglihatan pada kedua mata sama, bisa dilakukan pembedahan untuk
menyesuaikan kekuatan otot mata sehingga posisi mata menjadi sama.
Pada
anak rabun dekat bisa diatasi dengan kaca mata sehingga pada saat
melihat benda pada jarak jauh, mata tidak perlu berakomodasi.
Strabismus
paralitik bisa diatasi dengan kaca mata yang terdiri dari lensa prisma
(yang membiaskan cahaya sehingga kedua mata menerima gambaran yang
hampir sama) atau bisa diatasi dengan pembedahan.
Jika sampai
anak berumur 9 tahun strabismus tidak diobati, maka bisa terjadi
gangguan penglihatan yang permanen pada mata yang terkena (ambliopia).
Pada
anak-anak yang lebih kecil, ambliopia lebih cepat terjadi; sedangkan
pada anak-anak yang lebih besar, penyembuhannya memerlukan waktu lebih
lama. Karena itu semakin dini pengobatan dilakukan, maka gangguan
penglihatan yang terjadi tidak terlalu berat dan respon yang diberikan
akan lebih baik.
3. Gangguan penglihatan (gangguan refraksi ) :
Ketidaknormalan
bentuk dari mata yang mengakibatkan kesalahan bias dan mengakibatkan
penglihatan menjadi kabur. Contohnya seperti miopi (rabun jauh), hiper
metropi (rabun dekat), dan astigmatisme (silinder). Gangguan refraktif
ini bisa merupakan faktor keturunan atau kebiasaan yang buruk.
Kapan kita harus mencurigai adanya gangguan penglihatan pada mata anak-anak kita ?
Yaitu jika :
- Anak sering sakit kepala dan mual yang tidak disertai penyakit lainnya.
- Sering mengucek matanya.
- Memiliki reaksi ekstrim pada cahaya yang terang.
- Sulit mengikuti objek dengan matanya.
- Sering mengeluarkan air mata atau mata memerah.
- Sering menyipitkan mata saat melihat sesuatu.
- Kesulitan membaca atau merasa mual setelah membaca.
- Menonton televisi terlalu dekat.
- Memegang buku terlalu dekat ke wajah.
- Menulis dengan kepala terlalu dekat ke buku.
Pencegahan :
-
Bawalah dan periksakanlah mata anak anak anda kepada dokter puskesmas,
dokter keluarga, dokter spesialis anak atau kepada dokter mata, sebelum
usia 4 tahun.
Kapan sebaiknya kita memeriksakan mata anak-anak kita ?
-
Pemeriksaan mata seharusnya dimulai sejak bayi lahir untuk mendeteksi
adanya kelainan. Kemudian pemeriksaan diulangi saat bayi berusia 6
bulan, 3 tahun, saat anak berusia 5 tahun dan 8 tahun ( 3 ). Pemeriksaan
yang rutin akan membantu dokter memprediksi risiko gangguan penglihatan
yang mungkin dimiliki anak. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar