Rabu, 05 Juli 2017

Alhamdulilah Negatif...

Sudah lama ingin periksa papsmear. Tapi selalu ada kendala. Dan hari ini ada kesempatan untuk ikut pemeriksaan gratis. Walau bukan papsmear tapi pemeriksaan IVA (Inpeksi Visual dengan Asam Asetat). Sama-sama pemeriksaan serviks, namun dengan tehnik
memulas servik dengan larutan asam asetat 3 - 5 %.
Hasilnya langsung terlihat tanpa menunggu beberapa hari seperti pemeriksaan papsmear.
Kok bisa langsung kelihatan?
Ya bisa terlihat, karena setelah pulasan asam asetat 3 - 5 % tadi, akan terlihat  perubahan warna. Jika ada tampak bercak putih, maka kemungkinan ada kelainan tahap pra kanker.
Sedangkan jika tidak ada tanda-tanda tadi, maka dinyatakan bersih atau tidak ada indikasi kanker. Pemeriksaan ini, mesti diulang, setahun sekali. Dan wanita  yang dianjurkan untuk tes IVA yaitu usia 30 – 50 tahun.
Memang agak risih karena sudah lama sekali tidak melahirkan. Posisinya saja sama persis seperti melahirkan normal. Ditambah lagi deg-degan khawatir hasilnya positif.
Tak sampai 5 menit, proses pemeriksaan selesai. Selama diperiksa, beberapa pertanyaan juga ditanyakan, seperti jumlah anak. Proses melahirkan yang pernah dilakukan. Kebetulan dua proses melahirkan sudah saya lalui, baik itu cesar maupun normal.
Bidan yang memeriksapun manggut-manggut.
Bidan lain juga bertanya, apakah saya suka makan sayur.  Saya mengangguk, karena sayur dan buah memang paling saya suka. Dan saya lupa bertanya kembali, tentang pertanyaan itu.
Setelah pemeriksaan selesai, pemeriksaan payudara juga dilakukan oleh bidan.
Alhamdulilah, tidak ada benjolan. Saya pun kembali lega.
Pemeriksaan IVA ini akan  terus berlanjut.
Silahkan kunjungi Puskesmas Legenda Malaka. Free jika mendaftar dengan menunjukkan kartu BPJS. Jika tidak ada, hanya membayar Rp5000 rupiah saja.
Murah sekali kan.
Ayo cegah kanker mulut rahim dan kanker payudara, periksa sejak dini.
Sayangi diri dan keluarga.
***

Lalu apa saja syarat mengikuti test IVA ini ? Yang utama sudah menikah, tidak sedang datang bulan/haid , tidak sedang hamil, dan 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual.

Apa saja kelebihan pemeriksaan IVA?
Mudah, praktis dan sederhana karena butuh bahan dan alat yang sederhana dan murah saja. Tapi sensitivitas dan spesifikasi cukup tinggi.
Juga dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan bukan dokter Ginekologi saja, akan tetapi dapat dilakukan oleh bidan di setiap tempat pemeriksaan kesehatan ibu atau dilakukan oleh semua tenaga medis terlatih.
Hasil pemeriksaanpun lebih cepat dan singkat karena langsung bisa dilihat pada perubahan warna serviknya. Berbeda dengan Pap smear yang membutuhkan waktu 7-10 hari untuk melihat hasilnya.***

Selasa, 22 November 2016

Barelang Seafood

Restoran Panggung di Atas Tepian Laut.



Semua ikonnya lengkap disini. Ada Jembatan Barelangnya juga seafoodnya yang yumi. Pokoknya semuanya ada di sini.

Apa yang dicari ketika sampai di Batam? Pastinya seafoodnya juga berfoto di Jembatan Barelang. Nah, semua ini bisa Anda dapatkan di Barelang Seafood Restaurant. Restoran yang sudah berdiri 8 tahun ini memang dibangun di sebelah Jembatan Barelang I oleh Alam, pemilik perusahaan Utama Grup. Panorama alamnya sungguh indah. Laut biru membentang di ujung-ujung koridor restoran. Pulau Lanca, pulau Bali, pulau Panjang juga pulau Akar menjadi daya tarik lain. Sesekali lalu lalang kapal feri tujuan Tanjungpinang juga pompong ke empat pulau itu melewati Barelang Seafood Restaurant. Restoran ini memang dibuat menyerupai rumah panggung. Namun tidak dibuat dengan kayu melainkan sudah dalam bentuk bangunan permanen. Ada 6 koridor yang dibuat menjorok ke laut. Keseluruhan bangunannya dibuat terbuka. Hingga pengunjung bebas menikmati pemandangan sekitar restoran. Seperti sore itu, saat Batam Pos mengunjungi restoran, cuaca yang cerah membuat pemandangan cukup indah. Jembatan Barelang I terlihat sangat megah. Jembatan yang menghubungkan Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru ini menjadi nilai lebih bagi restoran ini. Bahkan menikmati saat-saat tenggelamnya matahari di restoran ini juga pasti mengasyikkan.

Jadi anda yang ingin menikmati sunset sambil makan seafood, silahkan datang. Letak restoran ini memang cukup jauh dari pusat kota. Namun setiba di restoran ini, dijamin puas.
''Tempatnya nyaman. Makanan yang kami sajikan juga segar. Karena life seafood. Seafoodnya masih hidup, langsung ambil di kerambah,''kata Harryanto, kapten Barelang Seafood Restaurant, yang ditemui Batam Pos (15/11).
Jika anda berencana mengisi libur akhir pekan ini ke Barelang. Jangan lupa mampir. Barelang Seafood Restaurant ini sudah menerima kunjungan tamu mulai pukul 09.30 hingga 20.00 WIB.
Apa saja menu yang ditawarkan di restoran ini? Anda bisa pilih terlebih dahulu, ingin paket atau menu ala carte (baca Alakat). Menu paket, sudah ditentukan oleh restoran. Harga perpaketnya 950 ribu hingga Rp1,2 juta permeja untuk 10 orang. Sedangkan menu Ala Carte, Anda bisa memilih menu sendiri.
Untuk menu paket, restoran menyajikan 6 menu, seperti Ikan Kakap Asem Pedas, Kepiting atau Saos Padang, gonggong rebus plus saos kacang, sotong goreng tepung, udang nestum, ayam goreng bawang putih dan tumis baby kailan jamur.
''Masakan yang kami buat spesial. Kami menonjolkan olahan seafood tradisional,''kata Harryanto sudah 5 tahun menjadi kapten di restoran ini.
Untuk menu ala Carte, pembeli bisa memilih sendiri ikan atau rajungan di kerambah yang terletak di bagian bawah restoran.
Bahkan menimbang ikannya sendiri. Jika sesuai, ikan langsung dimasak oleh chef restoran. Beragam jenis ikan. Mulai yang termahal seperti ikan Napoleon, kakap, bawal, lobsel, rajungan, kepiting, sotong, udang kipas, Ungar, kerapu Hitam, kerapu bebek atau kerapu tikus, kerapu merah dan Kerapu macan.
shrim.
  

Harganya juga beragam, untuk ikan Napoleon Rp 2,5 juta/kilogram. Sedangkan ikan lain mulai dari Rp100 ribu perkilogramnya.
''Semua ikan kecuali Napoleon dibeli dari nelayan lokal di sekitar pulau Barelang. Sedangkan ikan Napoleon dibeli dari nelayan yang membuat penangkaran sendiri,''tutur mantap second cook bakery di kapal pesiar ini.
Lalu siapa saja yang sudah pernah menikmati ikan mahal Napoleon? ''Hanya orang-orang tertentu saja. Mereka wisatawan dari Jakarta. Yang sudah biasa makan ikan ini, akan memilih berat ikan tertentu,'' kata pria yang sudah berusia 45 tahun.
Rasa ikannya memang sangat lembut. Cocok untuk dimsum. Atau olahan lain berbentuk sup. ''Yang datang kesini, jarang memesan ikan di goreng. Karena ikan-ikan segar ini justru enak di buat dengan kuah.
Tak hanya wisatawan lokal, ekspatriat yang ada di Batam juga wisatawan Asean bahkan mancanegara sering berkunjung ke Barelang Seafood Restoran ini.
Barelang seafood Restaurant juga sering menjadi tempat event besar. ''Sudah tiga tahun berturut-turut menjadi tempat start Tour De Barelang dan Rally Wisata yang diselenggarakan Batam Pos,''jelas Harry.

Maklum saja, karena restoran ini memiliki hall yang berisi 70 meja. Tempat parkir yang
luas sangat mendukung event-event besar. Tempatnya juga luas dan nyaman.
Untuk kecepatan penyajian makanan juga patut diacungi jempol. Proses masaknya 15 menit. Jika  ditotal dari pemilihan ikan di kerambah, proses masak hingga penyajian sekitar 30 menit.''Ada 2 chef dan 60 karyawan stanby di restoran,''kata Harry yang asli Tembilahan ini.
Tahun depan, Barelang Seafood Restaurant akan semakin lengkap. Karena resort yang sedang dalam tahap pembangunan sudah dapat beroperasi. ''Nanti akan dikelola oleh Harris Resort Jakarta,''kata Hary lagi.
Sebenarnya, awalnya pembangunan restoran ini untuk mendukung resort itu. Tapi selama pembangunan 7 tahun lalu, selalu ada perombakan bangunan, hingga akhirnya restoran lebih dulu selesai dan beroperasi hingga sekarang.

Yuk, datang dan nikmati menu-menu seafood nan segar disini. Pasti anda akan ketagihan. Udang nestumnya gurih. Sotong goreng tepungnya juga garing, gonggong rebus plus saos kacangnya mantap. Kepiting saos padangnya juga enak. Apalagi asam pedasnya. Yummi...
Masih banyak menu lain yang bisa anda pesan, seperti Lobster asam manis, Lobster mentega, Ikan tiga rasa, Udang masak Kari , Sapo tahu ikan, tomyam, ayam goreng bawang putihnya juga enak dan lainya.
Sambil menunggu masakan, bisa memancing ikan sejenak. Cocok untuk anda yang hobby mancing.
Jika ingin ke restoran ini pilihlah tempat yang asyik. Yaitu di sebelah kiri ujung. Karena  bisa melihat Jembatan Barelang. Saat siang dan sore akan jelas pemandangannya.***

Golden Prawn

Menikmati Seafood di Tengah Kota



Tidak perlu ke kelong untuk bisa menikmati seafood segar. Ditengah kota pun kita bisa menikmatinya. Bahkan lengkap dengan suasana rumah panggung yang serba terbuka. Angin laut pun masih tetap terasa walau sudah ada beberapa bangunan berdiri di sekitaran Restoran Golden Prawn ini.


Restoran seafood ini termasuk terlama ada di Batam. Sekitar tahun 1992, sudah dibangun di kawasan Bengkong Laut oleh Abi, pemilik Restoran Golden Prawn.
Bangunannya dibuat menjorok ke laut dan didesain unik. Ikan-ikan dibiarkan hidup di bawah rumah pangggung untuk melengkapi suasana laut. Seringkali, pengunjung memberi makanan ikan-ikan itu dengan duri-duri ikan ataupun cangkang kepiting dari sisa makanan. Agar bisa melihat jenis ikan dan jumlah ikan yang ada di dalam air itu. Dan memang mengasyikan. Melihat serombongan ikan saling berebutan.


Walau hanya dibuat dari kayu dan berkesan sederhana, tapi membuat restoran Golden Prawn ini menarik dan selalu menjadi pusat tujuan wisatawan Asean juga lokal.
''Wisatawan dari Singapura, Vietnam, Filipina dan juga dari negara Asean lainnya suka kesini untuk pesan steamboat. Beda dengan wisatawan dari luar kota, yang dicari serba goreng-goreng. Seperti ikan goreng asam manis,'' Kata Ferry Firmansyah, Supervisor Restoran Golden Prawn 933 yang dikunjungi Batam Pos, Kamis (10/11).


Restoran Golden Prawn punya dua restoran yaitu 933 dan 555. Sedangkan restoran Golden Prawn 933 ini menurut Ferry, paling besar.Karena memiliki 3 ruang VIP. Berkapasitas mulai dari 100 hingga 3000 orang. ''Yang disisi kanan itu ruang VIP terbesar dan sekarang dalam tahap finishing. Diperkirakan dapat digunakan awal tahun 2017,'' kata pria asal Sumatra Barat ini.
Beda dengan 2 ruang VIP lainnya. Ruang ini kata Ferry, lebih asyik, karena dikelilingi kaca. ''View laut terlihat dengan jelas,''katanya.
Nah, kalau itu suasana yang ditawarkan. Kalau makanannya bagaimana? ''Wah jangan ragu. Yang pasti ikan, udang, sotong, kepiting, gonggong, lobster, kerang masih segar. Golden Prawn punya kelong sendiri di Tanjungpiayu. Dan pembeli bisa memilih sendiri ikan yang masih hidup. Di depan pintu masuk kami buatkan kolam kecil. Pembeli tinggal menunjuk ikan yang disuka. Lalu akan segera kami olah sesuai pesanan,''kata Ferry.
Menurut Ferry, restoran Golden Prawn mampu menyajikan menu seafood dalam hitungan menit. Dengan 27 chef terbaik yang bisa meracik seafood dengan cita rasa tiada duanya.



Ada lima menu andalan yang menjadi sajian utama saat datang ke Restoran Golden Prawn. Udang goreng tepung, kepiting saos, steam Tiocu ikan kerapu kuah bening, ikan asam manis juga gonggong. Bagaimana dengan harganya. Restoran Golden Prawn menawarkan harga permeja Rp 750 ribu untuk 10 orang. ''Jika datang empat orang, tetap harganya dihitung permeja Rp 750 ribu,''kata Ferry.
Setiap harinya kata Ferry, Restoran Golden Prawn menyiapkan 30 kg kepiting, ikan 15 kg dan udang 30 kg. Permintaan makin bertambah saat hari Sabtu dan Minggu. Karena kebanyakan wisatawan berdatangan untuk menikmati seafood Batam.***

Minggu, 15 Mei 2016

Cheese Choco Cake



Bahan :
Mentega (yang mengandung campuran butter) 200 gram
Gula Halus                                                         150 gram
Coklat masak pekat, lelehkan                            150 gram
Kuning telur                                                       10 butir
Putih telur                                                           8 butir
Gula pasir                                                           100 gram
Tepung terigu protein sedang                             150 gram
Susu bubuk                                                         25 gram
Kacang almond bubuk                                        75 gram
Coklat keping                                                      50 gram
Keju parut                                                            100 gram

Proses pembuatan :
1. Kocok mentega dan gula halus sampai mengembang dan lembut.
2. Tambahkan coklat cair ke adonan 1.
3. Masukkan kuning telur secara perlahan
4. Kocok putih telur dan gula pasir hingga mengembang dan lembut.
5. Campurkan putih telur ke adonan 1, bergantian dengan campuran tepung, susu, kacang almond dan coklat keping.
6. Tuangkan adonan ke loyang 20 x 20 cm
7. Panggang dalam oven dengan panas 170  C selama 35 menit/sampai matang. Angkat dan dinginkan.
8. Taburkan keju diatas cake lalu potong memanjang.

Stop Jam 5 Untuk Pekerjaan



*Siti Aisyah, Owner Sujak Motor

Dia hanya dari keluarga sederhana. Ayahnya hanya seorang nelayan asli Melayu, ibunya pedagang keturunan Tionghoa. Tapi kini ia menjadi sosok perempuan yang membanggakan bagi keluarga besar almarhum H. Zahari bin Machmud dan Maharah binti Ali.

Kini, Siti Aisyah (42) sudah memiliki perusahaan body repair mobil terkenal di Batam dan menjadi komisarisnya. Perusahan itu dirintis bersama sang suami Sujak Widodo (56) sejak tahun 1996.

Sebagai seorang gadis lulusan SMKK Jurusan Kecantikan. Saat ke Batam, niatnya hanya satu, merantau, mencari pekerjaan, sambil membuka salon di rumah.

''Sejak ibunda Maharah meninggal, saya sudah tidak lagi tinggal di Sungai Buluh Dabo Singkep. Saya sekolah SMKK Negeri di Tanjungpinang. Karena saya pikir nantinya saya bisa usaha sendiri membuka salon kecantikan. Jadi ngak perlu melanjutkan ke perguruan tinggi,''kata Siti di kantornya Sujak Motor di Ruko Taman Niaga, Batam Center.

Berdagang bagi Siti bukanlah hal baru. Sejak SD ia sudah diajarkan berdagang oleh ibunya. Ibu saya orang Cina, dia menurunkan bakat jualan untuk kami. Apa saja pernah saya jual. Baju, jilbab, aksesoris di DC Mall. Setiap ada bazar saya ikut di beberapa mall. Bahkan bedak yang saya pakai juga bisa jadi barang dagangan, ''ujar Siti sambil tersenyum.

Ternyata, Siti tak ingin hanya jago jualan, ia ingin menjajal dunia lain. Suatu saat seorang teman menawarkan pekerjaan di bengkel yang baru saja buka. ''Saya ambil tawaran itu. Untuk cari pengalaman. Kebetulan yang dibutuhkan bagian administrasi. Tapi memang jalannya, disinilah saya juga bertemu suami saya, Sujak Widodo,''kata wanita yang pernah menjadi nominator Batam Pos Enterpreneur Award tahun 2013.

Di bulan Mei tahun 1996, akhirnya Siti bersama suami mendirikan perusahaan sendiri yaitu PT. Surya Sejahtera (ss) yang merupakan kepanjangan dari Sujak Siti.
''Alhamdulillah kami dibantu pembiayaan oleh PT. Sarana Riau Ventura untuk membeli gedung dan oven serta peralatan lainnya,'' katanya lagi.

Kami berdua, ujar Siti, bersama-sama menjalankan usaha ini. Suami lebih menguasai lapangan sedangkan saya di administrasi dan keuangan. Setiap ada pekerjaan dan proyek kami selalu buat presentasi. Supaya kami bisa bersama-sama memahami kegiatan usaha yang akan kami jalankan.

Dari mulai bisnis bengkel, pusat pelatihan otomotif modern (ppom), mengerjakan sampah kota  Batam. Kini suami saya, sedang menangani limbah sawit menjadi listrik dan listrik dengan tenaga surya. Termasuk merehabilitasi TPA Muara Pajar Pekanbaru dari tahun 2013 sampai saat ini.

'Kami mempunyai tugas masing-masing. Namun tetap menjaga profesionalitas di dalam tubuh perusahaan.  Kedudukan di struktur perusahaan saya Komisaris Utama, bapak Direktur Utama,'' kata Siti.

Walau bekerja bersama suami dalam satu perusahaan, Siti tetap membuat manajemen waktu.
''Sampai jam 5 sore saja untuk pekerjaan. Karena sudah dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore waktu dicurahkan untuk bekerja. Setelah itu waktunya buat keluarga terutama anak-anak.

''Anak saya yang pertama Putri Yusitalia, sedang kuliah di Fakultas Hukum semester 2. Dia menuruni bakat saya berdagang. Dia jualan jilbab dll di online, bbm dan instagram. Yang kedua Muhammad Ukrisna Madani kelas 2 SMP. Kalau ini ikut bakat papanya,''ujar Siti.

Tak hanya sibuk mengurusi perusahaannya, Siti ternyata senang berorganisasi. Tahun 2006 aktif di organisasi  Wanita Islam, KPPI juga Pemberdayaan Perempuan. Siti juga baru saja terpilih sebagai ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) cabang Batam, dan pengurus di Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) Peduli Kepulauan Riau.

 '' Berorganisasi saya anggap penting. Karena dapat mempererat tali silaturahmi. Kita bisa sama-sama memberikan ilmu pengembangan diri menuju pola pikir yg positif, ''kata Siti yang pilkada beberapa waktu lalu mencoba menjadi calon wakil kepala daerah di kabupaten Lingga.

Pencalonan saya menjadi wakil Bupati Lingga untuk meningkatkan harkat dan martabat serta derajat khususnya wanita. Di kabupaten Lingga, saya perempuan pertama,''kata Siti.

Disaat ada keuntungan, Siti tetap menyisihkan untuk CSR perusahaannya. Kegiatan sosial Sujak Motor salah satunya adalah membuat pelatihan di lapas untuk narapidana yang 3 bulan lagi akan  bebas.

''Kami memberi pembekalan skill selain ke panti asuhan,''kata Siti lagi.

Keberhasilannya ini tak lepas dari didikan orangtuanya. Kini kakak-kakaknya sudah menjadi guru, bekerja di perusahan asuransi, pedagang juga perias pengantin.

''Alhamdulillah kami sukses dengan profesi masing-masing. Ibu saya sangat disiplin dan tegas pada anak-anaknya. Semoga orang tua saya bahagia disisi Allah dengan keberhasilan anak-anaknya. Walaupun saya tidak sempat mendapatkan kasih sayang sampai dewasa dari ibu. Karena kelas 1 SMP ibu sudah di panggil yang Kuasa. Tapi, saya selalu ingat pesannya, kami harus bangun sebelum sholat subuh dan tidak boleh iri dengan keberhasilan orang lain,'' tutur Siti yang merupakan anak keempat dari 7 bersaudara. ***

Sabtu, 07 Mei 2016

Siapkan 101 Dessert di Rumah Kolak Suzanna



Mei Lany Sofianty, Owner Rumah Kolak Suzanna

Masih ingat tumpeng raksasa di Lapangan Engku Putri beberapa waktu lalu? Nah,si pemilik Rumah Kolak Suzanna inilah yang ikut memanjat tangga membentuk nasi kuning ke dalam cetakan tumpeng. Dia satu-satunya perempuan yang ada di dalam tim itu. Bersama belasan laki-laki membentuk nasi menjadi tumpeng setinggi 3 meter.

Pemilik nama di medsos, Lani Valentino ini, adalah salah satu anggota club kuliner dari komunitas Tangan Diatas. Karena itu ia ikut dalam gawean akbar pembuatan tumpeng raksasa saat Pesta Wirausaha TDA Batam.
Setahun lalu tepatnya bulan Juni 2015, Lani mulai merintis usaha rumahannya. ''Saya mulai dengan jualan online. Produk pertama saya waktu itu Bitterballen yaitu kudapan khas dari negara belanda dan aneka produk nugget original berbahan dasar sayur dan daging tanpa bahan pengawet dan MSG,''kata perempuan kelahiran Medan

Berjalan dua bulan usaha kuliner onlinenya, Lani mulai menjajal jualan offline. Ia pun bergabung dengan LDK (Lapak Deret Kuliner) sebuah komunitas UKM yang berlokasi di Engku Putri Batam Center, tepatnya di belakang kantor DPRD Batam atau bundaran Masjid Raya.

''Tepat tanggal 17 Agustus produk saya ada di lapak Deret Kuliner ini bersama puluhan produk milik teman-teman UKM. Disini kami tidak dipunggut bayaran. Umi Shasa dan Om Berbie yang membuatkan wadah berjualan ini,''kata wanita lulusan D3 ASMI Jurusan Sekretaris ini.

Setelah dari produk Bitterballen dan Nugget, Lani mulai merambah kuliner dari Medan khususnya khas Sumatera Utara. Kebetulan, ia lahir di Medan. Dan Lani juga tahu beragam kuliner ada di kota kelahirannya itu.

Ikan mas arsik, sayur daun ubi tumbuk, ikan teri kacang sambal Medan, lontong Medan serta berbagai macam kue-kue khas tradisional dari Medan menjadi menu andalannya.
''Memang dengan beragam produk banyak juga yang tidak terjual. Lebih banyak uang keluar ketimbang uang masuk Belum lagi capeknya,''kata Lani.

Ternyata Lani duka itu tak membuatnya patah semangat. Ia belum puas, ia kembali mengeluarkan produk-produk dessert seperti es campur Medan, es teler Medan dan kolak durian khas Medan.
''Saya sudah menemukan jati diri di Rumah Kolak Durian ini,''katanya dengan senang.

Memang di akhirnya bulan november 2015 lalu, Lani akhirnya memutuskan fokus pada 1 produk Kolak Ketan Durian. ''Saat ini saya sedang membangun sebuah branding yang di beri nama Rumah Kolak Suzanna. Di Rumah Kolak Suzanna ini, akan ada banyak aneka pilihan olahan kolak durian maupun non durian,'' kata wanita yang kini berusia 37 tahun ini.

Akhirnya, kata Lani, ia mulai memberanikan diri membuka gerai pertama yang diberi nama "RUMAH KOLAK SUZANNA" tepat 19 Februari 2016 di New Hill Food Court & Room Stay di di Nagoya Hill, deretan Pizza Hut dan Ace Hardware. Kini omsetnya pun sudah bertambah menjadi Rp1-2 juta perhari. Padahal dulunya, ia hanya bermodalnya Rp 500 ribu saja.

''Ini berkat dukungan dan support dari sahabat-sahabat terbaik saya, umi shasa, om berbi owner shabila bekakak, bang ropi owner sijago Rendang Batam, mas Tohar owner Es Pisang Ijo Maligai, mas Angga owner Soes Family, mas Afis owner Kuebue jagonya snack box, mami Lucy Yuni owner dari Pojokue, teteh Tita Yulia dan A'a Tatang Kasep owner julia cooking, bunda Hefsty owner RM Angin Mamiri, dan Pak De Ado owner Gudeg Jogja mba Anik. Ucapan terimakasih yang tak terhingga, dan tidak bisa saya balas atas semua dukungan & supportnya,''tutur Lani.

Kini Lani pun mulai merajut impiannya. Ia ingin di gerai offline Rumah Kolak Suzanna ini menjadi pusat di Batam. Akana akan ada 101 menu olahan dessert berupa bubur dan kolak dengan berbagai macam variasi.

''Bagi anda penyuka durian, ready berbagai macam menu olahan kolak durian dan bubur durian. Tapi bagi yang tidak suka durian, i juga menyediakan berbagai macam menu olahan bubur dan kolak yang tidak menggunakan bahan durian. Ingin menjajal dessert terenak olahku datang ke Rumah Kolak Suzanna buka dari jam 10.00 hingg pukul 22.00. Ditunggu ya,''ajak Lani. (agn)

Pernah Merombak Kafe Gay

*M Nur A Nasution, Direktur Batam Tourism Polytechnic (BTP)

Puluhan laki-laki saling bercengkerama layaknya pasangan laki-laki dan perempuan. Berpelukan mesra. Tidak ada risih. Karena semua yang ada di dalam kafe itu juga seperti itu.
Wajah-wajah yang sangat familiar di layar TV juga ada diantara padatnya pengunjung kafe di Bali. Mereka itu artis-artis pria yang sering mengisi acara-acara di TV swasta.

'' Saya diminta mengubah kafe gay ini jadi kafe publik. Saya merasa tertantang  mengubah kafe ini menjadi lebih bersih. Kasihan dengan keluarga karyawan-karyawan itu. Karena pengaruh LGBT ini sangat kuat. Banyak karyawan laki-laki, suami-suami yang tadinya normal bisa jadi gay, lesbian, '' kata  M Nur A Nasution , Direktur Batam Tourim Polytehnic di Sekupang.
Yang pertama saya lakukan kenang Nur, saya kumpulkan semua karyawan. Saya bilang akan mengubah kafe ini adi bersih dari LGBT.

Beberapa karyawan yang memang sudah terkena penyakit LGBT memilih berhenti bekerja.  Saya pun berkali-kali diancam oleh pelanggan kafe. Karena mereka kehilangan tempat nongkrong.
Tapi kata Nur, ia tak pantang mundur. Diteruskan  niatnya. Dan berhasil. Kini kafe itu menjadi kafe teramai di Bali.

''Biasanya lagu yang diputar di kafe gay itu lagu-lagu sendu. Saya ubah menjadi lagu rok. Saya undang wisatawan Australia. Lalu sebar flyer. Dan hasilnya kelihatan. banyak wisatawan Australia datang. Setiap malamnya penjualan menjadi 15 juta. Ini adalah terobosan gila yang pernah saya buat. Ditantang mengubah kafe gay jadi kafe publik,'' kenang Direktur BTP Batam ini dengan wajah sumringah.
Nur juga mengaku punya hobi memperbaiki tempat yang bangkrut.

'' Ada GM yang sembah kaki saya, karena akan dipecat, karena hotelnya mau bangkrut. Yang saya lakukan, hanya menginformasikan ke teman-teman bahwa saya ada di tempat ini. Ternyata responnya, teman-teman langsung reservation. Akhirnya hotel itu tidak jadi bangkrut, karena kembali ramai, '' kata pria kelahiran Jogya, 48 tahun lalu.
Nur juga pernah diminta menghidupkan  hotel sepi tanpa subsisi dari ownernya. Apa yang dilakukannya ?

''Saya dekati orang-orang di kolam renang. Saya tawari pindah ke kamar suite, asalkan mau mengajak temannya pindah ke hotel ini. Dan taktik saya berhasil. Lama kelamaan hotel ini ramai lagi,'' cerita Nur.
Pengalaman unik lainnya, ketika Nur harus membenahi hotel yang sepi tamu karena letakknya yang tersembunyi.

'' Saya pelajari, pasti ada orang yang gak suka diketahui tempat nginapnya. Seperti orang yang  suka meditasi. Lalu saya pake segmen itu untuk promo di google,'' kata Nur.
Yang penting, kata Nur,  ownernya nurut saya. Dan, saya bisa mengubah hotel yang mau bangrut jadi ramai lagi.

''Saya sering ditangisi karyawan yang hotelnya sudah saya  perbaiki. Mereka merasa berhutang budi karena dengan adanya saya, mereka bisa bekerja dan menghidupi keluarga lagi. Ini nilai yang tidak ada harganya. Saya bersyukur, bisa membantu orang lain dengan jalan ini,'' ujar Nur.
Kini Nur punya gawean lain. Sudah 4 bulan ini Nur menjabat Direktur Batam Tourism Polytehnic.

''Saya tertantang karena diminta membuat program D4 Kuliner. Program.  baru dan pertama di Indonesia,'' kata Nur yang dulu juga pernah diminta membuat program D3 Kuliner di Sekolah Tinggi Pariwisata Bali.

BTP ini akan menjadi tempat Nur mewujudkan impiannya. '' Saya ingin  chef masa depan tak  hanya  jago masak, tapi  tahu gizi dari makanan itu. Dia juga juga berjiwa entrepreneur. Saya akan ciptakan  golden boy untuk Indonesia dari BTP,'' kata Nur.

Tantangan ke depan kata Nur lagi, di middle level perhotelan akan  butuh S1. Tapi lulusan D4 yang saat ini sedang kami persiapkan hanya dengan kompetisi saja sudah bisa masukk ke middle level. Karena sudah tertempa. Delapan puluh persen ilmu praktek yang diberikan BTP untuk mahasiswa D4.
Dengan sumringah Nur menyampaikan sebuah berita gembira bahkan membanggakan untuk BTP Batam. Karena didatangi  agen Cruise Land (agen kapal pesiar) terbesar di dunia.

'' Mereka  akan buat kerjasama dgn BTP.  Ini surprise banget. Karena  mereka belum  pernah mendatangi Batam. Dengan kerjasama ini nantinya mau naik kapal pesiar  cukup lewat BTP. Dan akan memberi  gaii anak-anak BTP yang training di kapal antara  1500-2000 USD,'' kata Nur lagi.
Satu lagi program terbaru yang juga dibuat Nur adalah Profesional certification. Dengan sertifkat ini sudah bisa bekerja. Bahkan siapapun tanoa batas umur bisa kuliah.

''Kalo mau jadi chef bergaji 10 ribu? Mulailah  dari sekolah seperti  BTP. Tdak hanya  dari pengalaman saja, tapi dengan belaja, '' kata Nur.
Nur pun menceritakan perjalanan karirnya dari seorang chef dan kini Direktur BTP Batam.

'' Saya lulusan sekolah Tinggi Pariwisata Bali.  Waktu itu saya diminta kembali ke kampus, untuk membuka jurusan D3. Padahal saya sudah di posisi eksekutif chef di hotel di Kalimantan itu. Dan mesti menjadi dosen, dengan gaji lebih rendah dari sebelumnya. Sempat galau. Calon istri,keluarga setuju saya kembali ke Bali. Nyaris  99.9 persen setuju. Akhirnya saya pun menjadi dosen dan menjabat Pembantu Ketua STP Nusa Dua Bali,'' kata Nur.

Dulu, kata Nur, sangat jarang chef  mau jadi dosen, lebih baik kerja di hotel dengan gaji yang besar.
''Di usia  21 tahun saja, saya sudah bergaji besar. Dengan hanya tanda tangan saya sudah bisa dapat semua fasilitas hotel dengan gratis. Nah, tiba-tiba saya mesti balik jadi kere lagi. Tapi ya sudah lah,  saya putuskan ke Bali,'' tutur Nur.

Saat mulai membuat kurikulum D3, Nur mengkombinasikan ilmu D2 dan pengalaman kerjanya. Dan hasilnya, lulusan D3 STP Nusa Dua Bali cepat naik posisi menjadi chef hanya dalam 3-4 tahun bekerja. Bahkan lulusan menjadi uara dunia di Chili.

''Saya memang melatih anak-anak berjiwa  fighter. Mereka harus lebih baik dari saya, '' katanya dengan penuh rasa bangga.
Tak hanya membuat kurikulum D3, Nur juga menjadikan sebuah hotel milik  STP Bali.

Prestasinya itu membuat Nur, menjadi dosen Perwira Mandiri mewakili Bali. Ia menjadi jadi couch entrepreneur. Dan dididik selama  1 tahun. Dan harus  mencetak 4 pengusaha. Dan berhasil, anak didiknya kini menjadi pengusaha tempat wisata, kuliner dan  travel agen.

Kalau dihitung, kata Nur, anak didiknya sudah  ribuan dan ada di seluruh dunia. Nur sempat menceritakan kenangannya ssat ke Italia. Ia pernah membuat Indonesian Night Buffee. Dan dia pun dijuluk Indonesia Sultan of Sate.  Karena saat itu ia membuat sate terpanjang, Lalu Nur juga pernah membuat patung Burung Garuda dari butter di Adelaide tahun 1990.
Nur juga pernah ke Korea, memperkenalkan masakan Indonesia. Dan hasilnya membawa orang Korea belajar ke Indonesia.

Belum lama ini,  6 orang mahasiswa semester 2 bidang kuliner BTP menjadi  The Best Training. '' Walau mereka masih berilmu sedikit. Tapi sudah mampu berkompetisi dengan org Jepang, Korea dan Singapura. Saya punya visi, akan mengirimkan lebih banyak mahasiswa bidang kuliner. Dan membawa masakan Indonesia ke seluruh dunia. Saya juga akan buat Kurikulum Global Indonesian Food,'' kata Nur
Nur juga ingin menjadikan Batam seperti Bali. Menurut Nur, butuh pelestarian budaya sejak anak-anak. Ajarkan anak-anak tarian daerah.  Mulai saja dari Kecamatan.

''Melayu  and beyond. Budaya Melayu bersama  budaya daerah lainnya. Batam memiliki banyak kebudayaan. Pendatangnya dari senua suku. Kita bisa buat pagelaran di Engku Putri. Ini menjadi daya tarik bagi wisatawan.  ***