Sabtu, 07 Mei 2016

Pernah Merombak Kafe Gay

*M Nur A Nasution, Direktur Batam Tourism Polytechnic (BTP)

Puluhan laki-laki saling bercengkerama layaknya pasangan laki-laki dan perempuan. Berpelukan mesra. Tidak ada risih. Karena semua yang ada di dalam kafe itu juga seperti itu.
Wajah-wajah yang sangat familiar di layar TV juga ada diantara padatnya pengunjung kafe di Bali. Mereka itu artis-artis pria yang sering mengisi acara-acara di TV swasta.

'' Saya diminta mengubah kafe gay ini jadi kafe publik. Saya merasa tertantang  mengubah kafe ini menjadi lebih bersih. Kasihan dengan keluarga karyawan-karyawan itu. Karena pengaruh LGBT ini sangat kuat. Banyak karyawan laki-laki, suami-suami yang tadinya normal bisa jadi gay, lesbian, '' kata  M Nur A Nasution , Direktur Batam Tourim Polytehnic di Sekupang.
Yang pertama saya lakukan kenang Nur, saya kumpulkan semua karyawan. Saya bilang akan mengubah kafe ini adi bersih dari LGBT.

Beberapa karyawan yang memang sudah terkena penyakit LGBT memilih berhenti bekerja.  Saya pun berkali-kali diancam oleh pelanggan kafe. Karena mereka kehilangan tempat nongkrong.
Tapi kata Nur, ia tak pantang mundur. Diteruskan  niatnya. Dan berhasil. Kini kafe itu menjadi kafe teramai di Bali.

''Biasanya lagu yang diputar di kafe gay itu lagu-lagu sendu. Saya ubah menjadi lagu rok. Saya undang wisatawan Australia. Lalu sebar flyer. Dan hasilnya kelihatan. banyak wisatawan Australia datang. Setiap malamnya penjualan menjadi 15 juta. Ini adalah terobosan gila yang pernah saya buat. Ditantang mengubah kafe gay jadi kafe publik,'' kenang Direktur BTP Batam ini dengan wajah sumringah.
Nur juga mengaku punya hobi memperbaiki tempat yang bangkrut.

'' Ada GM yang sembah kaki saya, karena akan dipecat, karena hotelnya mau bangkrut. Yang saya lakukan, hanya menginformasikan ke teman-teman bahwa saya ada di tempat ini. Ternyata responnya, teman-teman langsung reservation. Akhirnya hotel itu tidak jadi bangkrut, karena kembali ramai, '' kata pria kelahiran Jogya, 48 tahun lalu.
Nur juga pernah diminta menghidupkan  hotel sepi tanpa subsisi dari ownernya. Apa yang dilakukannya ?

''Saya dekati orang-orang di kolam renang. Saya tawari pindah ke kamar suite, asalkan mau mengajak temannya pindah ke hotel ini. Dan taktik saya berhasil. Lama kelamaan hotel ini ramai lagi,'' cerita Nur.
Pengalaman unik lainnya, ketika Nur harus membenahi hotel yang sepi tamu karena letakknya yang tersembunyi.

'' Saya pelajari, pasti ada orang yang gak suka diketahui tempat nginapnya. Seperti orang yang  suka meditasi. Lalu saya pake segmen itu untuk promo di google,'' kata Nur.
Yang penting, kata Nur,  ownernya nurut saya. Dan, saya bisa mengubah hotel yang mau bangrut jadi ramai lagi.

''Saya sering ditangisi karyawan yang hotelnya sudah saya  perbaiki. Mereka merasa berhutang budi karena dengan adanya saya, mereka bisa bekerja dan menghidupi keluarga lagi. Ini nilai yang tidak ada harganya. Saya bersyukur, bisa membantu orang lain dengan jalan ini,'' ujar Nur.
Kini Nur punya gawean lain. Sudah 4 bulan ini Nur menjabat Direktur Batam Tourism Polytehnic.

''Saya tertantang karena diminta membuat program D4 Kuliner. Program.  baru dan pertama di Indonesia,'' kata Nur yang dulu juga pernah diminta membuat program D3 Kuliner di Sekolah Tinggi Pariwisata Bali.

BTP ini akan menjadi tempat Nur mewujudkan impiannya. '' Saya ingin  chef masa depan tak  hanya  jago masak, tapi  tahu gizi dari makanan itu. Dia juga juga berjiwa entrepreneur. Saya akan ciptakan  golden boy untuk Indonesia dari BTP,'' kata Nur.

Tantangan ke depan kata Nur lagi, di middle level perhotelan akan  butuh S1. Tapi lulusan D4 yang saat ini sedang kami persiapkan hanya dengan kompetisi saja sudah bisa masukk ke middle level. Karena sudah tertempa. Delapan puluh persen ilmu praktek yang diberikan BTP untuk mahasiswa D4.
Dengan sumringah Nur menyampaikan sebuah berita gembira bahkan membanggakan untuk BTP Batam. Karena didatangi  agen Cruise Land (agen kapal pesiar) terbesar di dunia.

'' Mereka  akan buat kerjasama dgn BTP.  Ini surprise banget. Karena  mereka belum  pernah mendatangi Batam. Dengan kerjasama ini nantinya mau naik kapal pesiar  cukup lewat BTP. Dan akan memberi  gaii anak-anak BTP yang training di kapal antara  1500-2000 USD,'' kata Nur lagi.
Satu lagi program terbaru yang juga dibuat Nur adalah Profesional certification. Dengan sertifkat ini sudah bisa bekerja. Bahkan siapapun tanoa batas umur bisa kuliah.

''Kalo mau jadi chef bergaji 10 ribu? Mulailah  dari sekolah seperti  BTP. Tdak hanya  dari pengalaman saja, tapi dengan belaja, '' kata Nur.
Nur pun menceritakan perjalanan karirnya dari seorang chef dan kini Direktur BTP Batam.

'' Saya lulusan sekolah Tinggi Pariwisata Bali.  Waktu itu saya diminta kembali ke kampus, untuk membuka jurusan D3. Padahal saya sudah di posisi eksekutif chef di hotel di Kalimantan itu. Dan mesti menjadi dosen, dengan gaji lebih rendah dari sebelumnya. Sempat galau. Calon istri,keluarga setuju saya kembali ke Bali. Nyaris  99.9 persen setuju. Akhirnya saya pun menjadi dosen dan menjabat Pembantu Ketua STP Nusa Dua Bali,'' kata Nur.

Dulu, kata Nur, sangat jarang chef  mau jadi dosen, lebih baik kerja di hotel dengan gaji yang besar.
''Di usia  21 tahun saja, saya sudah bergaji besar. Dengan hanya tanda tangan saya sudah bisa dapat semua fasilitas hotel dengan gratis. Nah, tiba-tiba saya mesti balik jadi kere lagi. Tapi ya sudah lah,  saya putuskan ke Bali,'' tutur Nur.

Saat mulai membuat kurikulum D3, Nur mengkombinasikan ilmu D2 dan pengalaman kerjanya. Dan hasilnya, lulusan D3 STP Nusa Dua Bali cepat naik posisi menjadi chef hanya dalam 3-4 tahun bekerja. Bahkan lulusan menjadi uara dunia di Chili.

''Saya memang melatih anak-anak berjiwa  fighter. Mereka harus lebih baik dari saya, '' katanya dengan penuh rasa bangga.
Tak hanya membuat kurikulum D3, Nur juga menjadikan sebuah hotel milik  STP Bali.

Prestasinya itu membuat Nur, menjadi dosen Perwira Mandiri mewakili Bali. Ia menjadi jadi couch entrepreneur. Dan dididik selama  1 tahun. Dan harus  mencetak 4 pengusaha. Dan berhasil, anak didiknya kini menjadi pengusaha tempat wisata, kuliner dan  travel agen.

Kalau dihitung, kata Nur, anak didiknya sudah  ribuan dan ada di seluruh dunia. Nur sempat menceritakan kenangannya ssat ke Italia. Ia pernah membuat Indonesian Night Buffee. Dan dia pun dijuluk Indonesia Sultan of Sate.  Karena saat itu ia membuat sate terpanjang, Lalu Nur juga pernah membuat patung Burung Garuda dari butter di Adelaide tahun 1990.
Nur juga pernah ke Korea, memperkenalkan masakan Indonesia. Dan hasilnya membawa orang Korea belajar ke Indonesia.

Belum lama ini,  6 orang mahasiswa semester 2 bidang kuliner BTP menjadi  The Best Training. '' Walau mereka masih berilmu sedikit. Tapi sudah mampu berkompetisi dengan org Jepang, Korea dan Singapura. Saya punya visi, akan mengirimkan lebih banyak mahasiswa bidang kuliner. Dan membawa masakan Indonesia ke seluruh dunia. Saya juga akan buat Kurikulum Global Indonesian Food,'' kata Nur
Nur juga ingin menjadikan Batam seperti Bali. Menurut Nur, butuh pelestarian budaya sejak anak-anak. Ajarkan anak-anak tarian daerah.  Mulai saja dari Kecamatan.

''Melayu  and beyond. Budaya Melayu bersama  budaya daerah lainnya. Batam memiliki banyak kebudayaan. Pendatangnya dari senua suku. Kita bisa buat pagelaran di Engku Putri. Ini menjadi daya tarik bagi wisatawan.  ***

3 komentar:

  1. Mbak agnes sama kayak wenceu ya..? Nulis feature..

    BalasHapus
    Balasan
    1. he.he...siapa aja boleh nulis feature mas. Jadi emang gak ada penugasan khusus.

      Hapus
  2. Mbak agnes sama kayak wenceu ya..? Nulis feature..

    BalasHapus