Eko Erwin Susanti, Penari Batam
Ponsel BlackBerry itu terus mengabadikan tiga penari cilik di panggung BCS Mall.
Sambil
terus merekam, sesekali Eko Erwin Susanti memberi aba-aba pada bocah
cilik itu. ''Mereka itu murid-murid saya di SD Ananda. Kalau lagi
manggung seperti ini, saya wajib menemani, bahkan yang dandanin juga
saya. Pokoknya komplit, ya ngajar, ya makeup,''kata Eko yang juga
seorang penari.
Nanti malam, kata Eko, ia juga manggung di Harris
Hotel Batam Center. Dua tarian sekaligus akan ditampilkan Eko bersama
teman-temannya dari sanggar Tari Duta Santarina.
Keesokan harinya,
Eko juga sudah ditunggu murid-murid TK Charitas di Sukajadi untuk
mengajari tari. Menjelang siang, Eko sudah harus ada di Batuaji
mengajari guru-guru RA se Batuaji. Begitulah kegiatan Eko setiap
harinya. Ia mengaku sangat menikmati dunia tari. ''Lebih enak menari
daripada jadi buruh pete. Dulu saya pernah jadi operator di PT
Panasonic tiga tahun juga di PT Ciba Vision satu tahun,''kata gadis
kelahiran Surakarta 24 tahun lalu.
Sanggar Langgeng Pertiwi, milik
perusahaan perekrut tenaga kerja, Tunas karya itulah yang mengenalkan
dunia menari pada Eko. ''Mas Koko nama pengajarnya. Beliau lah yang
mengajari saya menari untuk pertamakalinya. Kira-kira tahun 2007 itulah,
saya mulai tampil. Awalnya di pete. Lama kelamaan diluar
perusahaan,''kata Eko lagi.
Eko makin merasa menari adalah
keahliannya. Cita-citanya menjadi sekretaris tak lagi diinginkan. Ia
mengaku sudah nyaman dengan pekerjaannya sebagai penari juga guru tari.
Bahkan dengan menari Eko juga bisa mengunjungi daerah-daerah yang selama
ini belum pernah didatangi. ''Hampir seluruh wilayah provinsi Kepri
sudah saya kunjungi. Natuna, Lingga, Tanjungpinang, Tanjungbalai
Karimun, juga sampai ke Singapura,''kata Eko sumringah.
2013 menjadi
tahun keenam, Eko berkiprah sebagai penari. Ada seratusan tarian yang
dikuasai gadis lajang. ''Mulai dari ini tarian nusantara, modern dance
juga yang kontemporer. Kalo dihitung hambir ratusan,''kata Eko yang juga
ikut grup reog Pawargo.
Dari sekian banyak tarian, Eko mengaku
paling menyukai tarian Melayu juga tarian dari Jawa Tengah. ''Saya kan
orang jawa. Jadi mudah menjiwai. Selain itu juga gerakannya lebih mudah.
Untuk satu tarian baru, bisa diingat luar kepala dengan latihan 1 hari.
Tapi harus fokus,''kata Eko.
Berpenampilan cantik, terkadang harus
mengenakan rok mini, baju bagian atas terbuka, pastilah tak jauh dari
godaan. Diakui Eko, penonton iseng pasti ada. ''Mereka biasanya
ganggu-ganggu di mulut aja. Gak sampai pakai tangan,''kata Eko lagi.
Bagi Eko, pekerjaan ini akan terus dijalani. Ia bahkan bercita-cita suatu saat punya sanggar tari khusus anak-anak.
''Nanti
kalau sudah mapan, kepengen punya sanggar menari untuk anak-anak. Ada
belajar baca tulis berhitung juga melukis,''harap Eko.
Kini Eko sudah mulai menyiapkan diri dengan menerima pekerjaan sebagai guru seni di beberapa sekolah.
Mulai
dari Permata Harapan School Batuaji dan Batu Batam, TK Charitas
Sukajadi, TK Pembina 3 Bengkong, SD Ananda, SD Yos Sudarso, Sanggar
anak2 bunga Asoka Batu Aji, mengajar guru-guru RA se Batuaji. Juga
ngajar nari di perusahaannya yang lama.
''Semuanya masih bisa saya
atur. Kebetulan saya hanya ngambil jam kesenian saja. Jadi saya masih
bisa latihan di sanggar, mentas, juga latihan reog,''kata anggota
sanggar Tari Tradisional Duta Santarina di Legenda Malaka.
Menjadi
penari, juga membuat Eko biasa bertemu banyak orang. ''Saya terkesan
saja, bisa bertemu penari-penari bagus, artis, koreografer yang handal
juga pejabat. Belum tentu saya bisa bertemu kalau tidak dengan menjadi
penari, ''kata Eko.
Semakin sering menari, Eko mulai merasakan
peningkatan pendapatan. ''Dulu saya masih dibayar Rp 20 ribu sekali
tampil. Sekarang sudah Rp 200 ribu lebih pertampil. Alhamdulilah
berangsur naik,''kata Arin, nama panggilan lain Eko.
Dari hasil
menari, Eko mengaku sudah bisa memiliki tiga ekor sapi di kampung
halaman. Ia mengaku, memilih investasi hewan ternak sekaligus untuk
membantu orangtuanya yang hanya seorang petani.
Kini hampir semua
acara seremoni hingga pernikahan selalu mengundang Eko dan
teman-temannya yang ada Sanggar Duta Santarina. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar