Riginoto Wijaya, ketua Cancer Information and Support Center (CISC)
Langit
diluar masih gelap. Jalan di perumahan Taman Kota Baloi pun masih
lenggang. Penghuninya kebanyakan masih terlelap tidur. Tapi tidak di
rumah no 9 di blok A4 perumahan Taman Kota Baloi ini. Suara blender
sudah terdengar nyaring dari dapur rumah bercat putih itu. Lili, si
pemilik rumah itu sibuk memotong mangga dan nanas sambil menunggu
smoothie yang ada di blender menjadi lembut. Tak sampai dua menit,
smoothie berwarna merah jambu itu halus. Lalu dituanginya ke dalam
gelas-gelas plastik yang sudah ditata Riginoto Wijaya, suaminya. Setelah
semua gelas penuh, dengan cekatan, pria yang rambutnya sudah banyak
beruban ini menutup satu persatu gelas itu dan memasukkan kedalam kotak
plastik. "Hari ini tidak terlalu banyak, hanya 20 gelas, kalau besok
banyak ya pesan. Ada dua puluh lima orang,''kata Lili sambil menunjukkan
catatan nama-nama pemesan Smoothie, di rumahnya, Kamis (13/12).
Sudah
dua bulan ini, Riginoto Wijaya, pria yang dikenal sebagai pakar
pemasaran di Batam ini menjadi kurir smoothie. Mengantarkan jus racikan
istrinya untuk para penderita kanker.
Setiap pagi pukul 06.30 WIB,
Riginoto sudah berangkat dari rumahnya. Berkeliling mengantarkan
smoothie dari rumah pelanggan di belakang RS. Awal Bros, hingga
kantor-kantor di Jodoh.
''Ini bisnis sosial. Karena minuman yang
dibuat istri saya itu untuk membantu penderita kanker. Agar stamina
tubuh mereka lebih baik,''kata Riginoto yang tidak pernah lagi flu sejak
minum smoothie racikan istrinya.
Riginioto pun bercerita awal mula
membuat smoothie. ''Di Cancer Information and Support Center (CISC),
kami selalu melakukan kunjungan ke rumah-rumah para penderita kanker.
Waktu itu giliran rumah ibu Sofie. Beliau ini penderita kanker serviks.
Kondisinya sudah memprihatinkan. Seluruh badannya sudah terkena kanker.
Setiap kali menggerakkan kepalanya, ia harus dibantu kembali ke posisi
semula,''kata pria yang tetap terlihat segar di usianya yang ke 63 tahun
ini.
Ibu Sofie itu, kata Riginoto, bertanya tindakan yang bisa
dilakukan untuk dirinya. ''Saya waktu itu hanya menawari buku.
Kebetulan waktu itu saya baru saja selesai membaca buku Sepatu Dahlan.
Memang setiap kali kunjungan ke penderita kanker, kami anggota CISC
hanya bisa memberi bantuan yang tidak banyak. Dan doa bersama. Tapi hari
itu membuat saya mulai berfikir, harus ada sesuatu yang bisa diberikan
untuk membantu kesembuhan atau minimal memberi stamina yang kuat untuk
penderita kanker,''kenang Riginoto yang juga ketua CISC
Riginoto pun
teringat smoothie, minuman yang pernah diajarkan Yeow, seorang pakar
pembuat smoothie asal Singapura pada seminar pencegahan kanker beberapa
waktu lalu. Pada seminar itu, Yeow memang tidak menganjurkan kemotrapi
pada penderita kanker. Karena menurutnya, penderita kanker yang
dikemotrapinya biasanya meninggal dunia. Makanya, ia lebih menganjurkan
mengkonsumsi minuman smoothie saja. Smoothie yang diajarkan Yeow adalah
sejenis jus yang berisi buah-buahan, atau sayuran-sayuran ditambah
biji-bijian yang mengandung antioksidan tinggi. Seperti smoothie buah,
dibuat dari 1 buah mangga, 1/4 buah nanas, 1/4 buah naga, 10 biji
almond, 10 biji mete, 1 sendok makan flaxseeds, 1 sendok makan goji, 4
buah markisa, 1 sendok the bubuk amla dan 2 cm lidah buaya.
Sedangkan
smoothie sayur, dibuat dari 1/2 buah nanas, 2 buah apel, 1 buah oren/
sunkist, 2 sendok the kunyit, 20 lembar kailan, 1 sendok makan
flexseeds, 1 iris lemon dan 1 sendok the bubuk amla.
Sejak itu,
Riginoto dan Lili, istrinya belajar membuat Smoothie pada Yeow dan Heni.
Heni adalah seorang penderita Thalassemia yang juga ahli membuat
smoothie. Sejak rutin mengkonsumsi smoothie, rambut Heni yang tadinya
beruban kini tumbuh hitam dan tubuhnya juga lebih fit.
Setelah tahu
cara membuat smoothie, Riginotopun berniat membuatkan untuk bu Sofie.
Namun sayang, belum sempat membuat dan mengantarkan smoothie buatannya,
ia terima kabar, ibu Sofie meninggal dunia.
Sejak itu, Riginoto
bertekad mengenalkan smoothie. Dan smoothie racikan Lili, pertamakali
diberikan pada Bima seorang anak umur 10 tahun, penderita kanker getah
kelenjar bening. ''Orangtuanya sudah menyerah, gak lagi bawa anaknya ini
berobat. Lalu kami berikan minuman itu. Dan mulai mencontohkan cara
membuat smoothie. Alhamdulilah, kondisi Bima lebih fit,''kata Riginoto
dengan wajah sumringah.
Setelah Bima, Riginoto membuatkan smoothie
untuk mbah Boinem (70). Setiap pagi, Riginoto berdua dengan istrinya
menggantarkan smoothie ke Marchelia. Walau tanpa dibayar, Riginoto tetap
menggantarkan smoothie untuk mbah Boinem yang menderita kanker usus.
''Kini kondisinya lebih segar. Sudah bisa beraktivitas lagi,''cerita
Riginoto yang menjabat Presiden Indonesia Marketing Association Cabang
Kepri.
Melihat perubahan yang lebih baik, Riginoto pun mulai gencar
mengenalkan minuman ini di facebook juga twitter. Setiap kali ketemu
teman ataupun penderita kanker, Riginoto selalu mengenalkan minuman ini.
Salah satu pelanggannya adalah Rekaveny, istri wakil gubernur Kepri.
Setiap pagi ia pesan tiga gelas. ''Minuman ini juga bagus untuk jaga
stamina. Saya saja tidak lagi pilek dan batuk. Pokoknya sekarang, musim
apapun, sudah bebas batu pilek. Istri saya juga tidak pernah capek.
Padahal, tidurnya jam 11 malam, pagi jam 4 sudah bangun untuk ngeracik
smoothie,''kata Riginoto, yang juga dosen di Universitas Internasional
Batam jurusan Ekonomi dan Manajemen.
Smoothie buah buatan Lili
sekarang menjadi favorit pelanggannya. ''Pernah dibuatin smoothie sayur,
banyak yang suka. Padahal yang sayur enak juga. Bisa jadi karena warna
yang kurang menarik dan rasa yang tidak seenak buah-buahan, membuat
pelanggan tidak mau lagi dibuatkan smoothie sayuran,''timpal Lili yang
juga pernah menderita kanker payudara.
Kini, setiap pagi, Riginoto
dengan mobil Avanza putihnya berkeliling dari perumahan Casablanca, lalu
ke Marchelia, Sukajadi, lalu ke Nagoya dan Jodoh. Pelanggannya ada yang
bekerja di bank, hotel, pengacara juga pemilik usaha tour and travel.
''Rata-rata jam 9 pagi sudah selesai ngantar,''kata Riginoto yang juga
penggagas @bataminfo, akun di twitter yang followernya mencapai 10
ribuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar