Ke Agra dan Jaipur India
Walau siang itu pukul 14.00 WIB, namun sinar matahari di Agra, India
tidak begitu terik. Taj Mahal pun terlihat berwarna putih bersih. Aura
romantispun langsung terasa ketika memasuki bangunan berumur 350 tahun
ini. Maklum saja bangunan bergaya arsitektur Islam-Hindu ini dibuat
atas nama cinta. Alkisah, ada seorang Kaisar beragama Islam bernama
Mughal Shah Jahan, ia membuatkan sebuah makam untuk istri tercintanya.
Makam terindah dan tidak ada didunia manapun ini adalah permintaan
Arjumand Banu Begum, atau yang dikenal dengan Mumtaz - ul- Zamani atau
Mumtaz Mahal. Wanita asal Persia ini wafat pada tahun 1631 sewaktu
melahirkan Gauhara Begum, seorang putri anak ke-14 Shah Jahan.
Shah Jahan, kaisar dari Kekaisaran Mughal yang kaya raya ini mewujudkan
keinginan istri yang paling disayanginya itu dengan menbuat bangunan
berkubah yang diberinya nama Taj Mahal pada abad ke-17. Pembuatan Taj
Mahal ini memakan waktu sekitar 20 tahun (1632-1653). Ia mempekerjakan
ribuan tukang bangunan dan arsitek terbaik. Hasilnya pun membuat
berdecak, Taj Mahal menjadi ikon bangsa Mughal.
Dinasti Mughal sendiri adalah dinasti Muslim keturunan Genghis Khan yang
menguasai seluruh wilayah India (Hindustan) dari tahun 1526 sampai
1757.
Ada 28 jenis batu-batuan indah dari berbagai wilayah Asia hingga Turki
yang digunakan untuk membangun Taj Mahal. Lantainya pun terbuat dari
pualam murni. Tempat ini sendiri dibuka setiap hari kecuali pada hari
Jumat. Bangunan yang merupakan salah satu keajaiban dunia ini ada di
Agra, negara bagian Uttar-Pradesh, India. Atau sekitar 200 kilometer
dari New Delhi. Agra berada di sisi Sungai Yamuna (Jumuna).
''Taj Mahal ini memang sangat indah. Warnanya saja bisa berubah-ubah.
Sesuai pantulan sinar matahari yang mengenai lapisan marmer yang
menutupi seluruh bangunan Taj Mahal,,''kata Rekavenny yang datang
bersama rombongan delegasi Indonesia untuk konggres dunia CBR (Community
Based Rehabilitation).
''Kami berangkat tanggal 25 November malam pukul 01.30 WIB melalui
bandara Changi, Singapura. Enam jam juga perjalanan udara dari Singapura
ke New Delhi. Pesawat landing di Bandar Udara Internasional Indira
Gandhi, New Delhi. Lalu kami melanjutkan perjalanan darat dengan bus.
Tiba di ke hotel Gateway, salah satu hotel bintang lima di Agra, kami
istirahat sejenak dan melanjutkan kunjungan ke Taj Mahal, magnet
pariwisata di India ,''kata Rekavenny.
Sebenarnya dari Indonesia ada beberapa penerbangan langsung ke New
Delhi. Penerbangan ke New Delhi dari Jakarta itu dilayani oleh Thai Air,
Emirates, dan juga Garuda Indonesia.
Selanjutnya untuk menuju Agra ada dua transportasi yang bisa digunakan
yaitu Perjalananlewat jalur darat dengan bus yang harus transit
terlebih dahulu di beberapa kota. Sedangkan bila lebih memilih moda
kereta api dari New Delhi, banyak opsi yang dapat dipilih, mulai dari
jadwal pagi pukul 6.15 dengan Shatabdi Express 2002 hingga waktu petang
di pukul 6.40 dengan GT Express 2616. Untuk yang ingin hemat waktu
tersedia beberapa penerbangan langsung menuju Agra dari New Delhi maupun
Bangalore.
Kota Agra diakui Rekavenny tidak terlalu bersih. Banyak sampah
bertumpuk-tumpuk disepanjang jalan. Padahal kata Venny, ditempat itu
banyak pedagang makanan minuman. Karena tidak ada toilet. Banyak
orang-orang disana BAK sembarangan. Rumah-rumah penduduk disana pun
kebanyakan dibuat dari kotoran sapi yang sudah dipipihkan dan dijemur.
Akibatnya bau kotoran hewan tercium dimana-mana.
Di jalan-jalan raya, banyak berkeliaran sapi, anak babi hitam juga keledai.
Orang India percaya reinkarnansi, sehingga binatang-binatang disana bisa
hidup dengan bebas dilingkungan manusia. Menurut mereka kehidupan kedua
setelah meninggal adalah menjelma menjadi binatang. ''Mereka takut
membunuh binantang. Dan mereka takut yg dibunuh itu merupakan jelmaan
nenek moyang dan keturunannya. Sapi adalah binatang yg dianggap paling
tinggi dalam reinkarnansi. Sedangkan yang paling rendah cacing dan
sejenis lainnya yg hidup dibawah tanah.
Alat transportasi di Agra tidak sulit. Karena ada tuck-tuck atau bajaj.
Selama 3 hari kongres, kata Venny, ia dan beberapa temannya sering naik
tuck-tuck atau bajaj ke hotel tempat kongres. ''Satu bajaj bisa di
paksa utk muat 5 orang,''kata wanita yang juga istri dari wakil Gubernur
Kepri, Soerya Respationo.
Menurut Venny, hotel di Agra bagus-bagus dan semuanya bintang lima.
Rekavenny juga mengaku lebih sering naik bus besar (damri) untuk bepergiaan dari satu tempat ketempat lain.
''Hanya makanan yang tidak pas selera. Karena kebanyakan masakkan India
mengandung kari. Kami hanya bisa makan kentang dan roti. Tapi untung
di India ada nasi putih. Kami makan dengan lauk yang dibawa teman-teman ,
seperti dendeng, ikan teri balado, abon juga rendang.
Kota Kosong Fatehpur Sikri
Selain Taj Mahal, bangunan lain yang tak kalah menarik dikunjungi yaitu
Fatehpur Sikri. Terletak 40 km (25 mil) dari Agra, di Uttar Pradesh.
Fatehpur Sikri dulunya ibukota kebanggaan Kekaisaran Mughal pada abad ke
16. Fatehpur Sikri sekarang berdiri kosong sebagai kota hantu namun
terjaga dengan baik. Tempat ini telah ditinggalkan oleh penghuninya
karena pasokan air tidak mencukupi.
Fatehpur Sikri adalah istananya kakek Shah Jahan. Didalamnya terdapat
beberapa bangunan antara lain, kediaman istri 1,2 dan 3 beserta tempat
beribadah serta sekolah buat anak perempuan ibu.
Jaypur, kota hiruk pikuk
Setelah kongres selesai, Rekavenny dan teman-teman menyambangi Jaypur.
Menggunakan bus damri selama 5 jam, rombongan berjumlah 14 orang itu
berangkat ke kota yang dalam bahasa Sansekerta bermakna “Kota
Kemenangan”. ''Suasananya ramai sekali,''kata Venny.
Di Jaypur, rombongan yang diikuti Sri Soedarsono itu ke Amber forth.
Amber forth merupakan benteng yg sangat menakjubkan panjangnya. 30 km
Benteng itu dibangun untuk melindungi kota Jaypur dari serangan musuh.
Didalam benteng terdapat 2 bangunan istimewa yg merupakan istana yg
dikenal dengan nama summer palace dan winter palace. Bangunan itu
berdiri megah diatas bukit dengan pemandangan yg sangat indah terbuat
dari marble dan batu permata. ''Untuk menuju ke winter dan summer palace
yg berada dipuncak bukit kita naik gajah dan turun menggunakan mobil
jip. Saya terkesan ketika menuju ke istana yg tinggi. Pemandangannya
indah, ada sungai. Pokoknya keren banget,''kata Venny yang juga
didampingi istri Bupati Lingga.
Jaipur termasuk kota yang rajin dikunjungi pelancong dunia karena
kemegahan arsitektur kokoh berwarna serba merah jambu. Ini juga yang
menyebabkan Jaipur terkenal dengan julukan lain, Pink City.
Awalnya bangunan ini berwarna tanah tapi kemudian pada tahun 1876, Sawai
Ram Singh, yang menjadi raja waktu itu memerintahkan semua bangunan
untuk diwarnai merah jambu sebagai tanda keramahan guna menyongsong
kunjungan Pangeran Edward dari Inggris. Versi lain juga menyebutkan
bahwa sebenarnya warna merah jambu dipakai sebagai simbol olok-olokan
tersembunyi bagi kolonial Inggris, disebutkan warna itu sama dengan
warna kulit orang Inggris kalau lagi kepanasan.
Jika ingin ke kota ini dari bandara Sanganer adalah dengan bus sejenis
DAMRI yang berbanderol ongkos sekitar 30 Rupee atau Rp5000. Sementara
taksi berkisar 250 Rupee atau Rp44.000. Turunlah di Inter State Bus
Terminal untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan menyewa bajaj ke
arah timur tepatnya Ajmeri Gate. Inilah pintu gerbang utama menuju Pink
City. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar