Sabtu, 18 Januari 2014

Si Perias Pengantin Raih Juara Kuliner Nasional

Ani Siti Aisyah, Juara I Lomba Masak Serba Ikan Tingkat Nasional (LMSI) ke 11


Dulunya perias pengantin. Kini memilih jadi pembuat kue. Bahkan juara hingga tingkat Nasional dengan kudapan andalannya sus bebek.

Bebek-bebek itu seperti sungguhan. Padahal dibuat dari kue sus. Kue yang dalam bahasa aslinya Choux Pastry (baca: Su Pestri), yaitu kue yang bertekstur lembut dan kopong bagian dalamnya, sehingga dapat diisi dengan vla dengan aneka rasa. Ani Siti Aisyah mampu membuatnya menjadi unik dan lucu. Ia tambahkan sus kering yang dibentuk menyerupai leher bebek. Ia juga membuat  sayap dari kue itu juga, Ani hanya  membelah kue sus tadi menjadi dua bagian, dan hasilnya memang seperti dua buah sayap yang mengembang.


Ditambahkannya lagi  sebuah ekor dari sayuran brokoli. Dan setitik coklat sebagai mata bebek.
Yang paling spesial dari sus bebek buatan Ani ini adalah isi kue sus itu. Ia mengkombinasikan udang, saus tomat, mayonase, daun bawang juga  mentega. Hasilnya diluar dugaan. Ani menjadi  Juara I Lomba Masak Serba Ikan Tingkat Nasional (LMSI) ke 11 yang diselenggarakan Kementerian Perikanan dan Kelautan  pada 31 Oktober 2013 lalu di J expo Kemayoran, Jakarta. Hasil karyanya mampu mencuri perhatian 4 juri yang terdiri dari ahli gizi, chef, ahli perikanan, ahli tata boga juga  ahli pangan. Dari penilaian juri itu Ani  berhasil mengumpulkan poin tertinggi dari puluhan peserta dari seluruh Indonesia.

''Ini kemenangan Kepulauan Riau setelah ditunggu selama 9 tahun. Saya juga gak menduga melalui sus bebek ini bisa mengalahkan peserta lain yang lebih spektakuler,''kata Ani yang memenangkan kategori kudapan.   
Ani yang sudah 15 tahun menekuni pembuatan kue di rumahnya di Komplek Culindo Indah jl Culindo Tentram no 1 Tiban ini awalnya juga tidak menduga hasil kreasinya menang hingga ke tingkat nasional. ''Kalau buat kue sus bebek sih sudah setiap hari. Banyak yang pesan. Hanya isinya saja yang baru ini saya kombinasikan dengan udang. Karena menyesuaikan tema lomba, yang harus serba hasil laut. Kalau cake dicampur ikan pasti rasanya aneh. Makanya yang cocok hanya kue sus,''kata Ani yang belajar membuat kue secara otodidak saja.

Isi kue sus, kata Ina, memang sudah banyak dikombinasikan
Jadi tidak melulu diisi Vla, sekarang  di isi dengan berbagai macam filling seperti layaknya sandwich. Jadi ada sus yang di isi ragout, bahkan di isi dengan lembaran smoked beef, keju lembaran, telur rebus yang diiris tipis, dan lain-lain. Ibaratnya, kulit sus diperlakukan sebagai roti tawar yang bebas di isi apa saja. Bentuknya pun beragam, bila dibuat memanjang dinamakan Eclair, bahkan ada yang digulung, dibuat seperti ular-ularan, dan lain-lain.

Di lomba itu, Ani membawa dua menu kudapan. Sus bebek dan roughout. Kalau roughout diisi wortel, kacang plong, ayam, dan susu. ''Ketika akan berangkat lomba ke Jakarta, sempat test food dengan ibu Gubernur. Beliau tanya mana dari 2 menu ini yang diunggulkan. Saya jawab sus bebek. Ibu Gubernur mendukung karena rasa kue sus bebek ini memang enak dan tampilannya bagus.  Dan ternyata prediksinya benar. Sus bebek ini dinilai terbaik sebagai kudapan bergizi. Kata juri, bentuknya lucu, dan bisa sekali telan karenanya bentuknya kecil. Selain itu juga rasanya enak,''kata Ani yang saat lomba berdua dengan Suratin yang juga Ibu Lurah.

Sus bebek ini diakui Ani, sebagai kue paling gampang. Isinya saja, hanya udang dirajang halus, saus tomat, mayonase, daun bawang juga dirajang halus udang dirajang halus. Lalu proses selanjutnya bahan tadi ditumis dengan mentega.

Idenya, diakui Ani, dari buku resep jadul. ''Dulu setiap kali ulangtahun, kakak saya selalu memberi kado buku resep. Teteh Iyam, kakak saya ini bilang kalau dia tidak bisa ngasih uang, tapi uangnya nyari sendiri dari buku resep ini,'' kata wanita kelahiran Cisarua tahun 1971.
Akhirnya, Ani memang jadi senang mencoba membuat kue sendiri. ''Biasanya resep yang di buku sering tidak pas. Saya ulangi lagi dengan menambahkan atau mengurangi beberapa bahannya. Saya juga suka liat acara TV Selera Nusantaranya Rudi Choirudin. Sering juga coba resepnya Rudi. Dari sering mencoba itu, saya mulai buat kue sendiri, awalnya untuk dimakan anak-anak juga suami, lalu saya bagi-bagikan ke tetangga. Kebetulan tetangga sering juga buat acara kebaktian. Merekapun pesan. Karena informasi dari mulut ke mulut, kue buatan saya dikenal sampai kemana-mana,''kata istri dari Ardian, karyawan perusahaan di  Pulau Bulan.

Keahliannya membuat kue, ternyata diluar dari ketrampilan dasar yang dimiliki ibu dari Amanda Diani, mahasiswa semester 5 di salah satu Universitas di Bandung, Andra Daffa Alifian, kelas 3 SMP 20 Tiban koperasi dan Amel, kelas 2 SD Sandi Putra.

Ani sudah memiliki sertifikat merias pengantin. Ia bahkan sudah merias pengantin sejak kelas 5 SD.  ''Saya dulu tomboi banget. Olahraganya karate. Makanya orangtua saya menyuruh saya kursus merias pengantin,''kata anak dari seorang Kapolsek di Bandung.

Tapi ketika pindah ke Batam tahun 1993 ikut suami, saya justru tidak melakukan apa-apa. Hanya dirumah, mengurus anak. Membuat kue juga tidak sengaja. ''Alhamdulilah sekarang pesenan aneka kue sampai  1500 pcs tiap Jumat, Sabtu dan Minggu. Saat bulan puasa, orderan kue kering sampai 500 toples. Prinsip saya membuat kue itu seperti membuat untuk diri sendiri. Jadi tidak  dikurangi bahannya. Dan memilih bahan terbaik,''kata Ani sambil memperlihatkan peralatan membuat kue di dapur rumahnya. 

Di ruang tamunya, Ani menunjukkan 6 piala yang pernah didapatnya. Salah satunya adalah piala juara Umum Masak Serba Ikan kota Batam. Gelar juara  inilah yang menjadi tiket Ani menuju kejuaraan Nasional itu. Di tingkat kecamatan, Ani juga menjadi juara 1 dengan menu yang sama. 

Selain piala itu, ada juga piala juara I  Lomba  Puding, Hantaran, Cipta Menu, dan  tumpeng sejak tahun 2005 sampai 2008. ''Padahal saya ini  selalu gak pede, anak-anak, teman, juga suami yg suppor untuk ikut lomba. Bahkan anak saya yang di Bandung rajin ngasih info lomba. Seperti  lomba ulangtahun cake pisang vila, dia juga yang ngasih tau. Alhamdulilah menang. Saya membuat lilin kue tart yang menyerupai pisang yang terbuka kulitnya,''kata Ani sambil menunjukkan sebuah foto. 

Selama mengikuti lomba di Jakarta, Ani juga merasakan dukungan luar biasa dari bapak Raja Ariza, kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kepri, lengkap dengan bu Ade, Reni Nur Diana yang membantu mengurus keperluan selama lomba. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar