Sabtu, 18 Januari 2014

Waspadai 3 Kelainan Mata pada Anak

Akhir-akhir ini Dinda, siswa kelas 1 SD ini  mengeluhkan matanya sering berair. Bahkan disekolah, ia mulai tidak bisa membaca tulisan di papan tulis dengan baik. Nilai Dinda juga terus menurun seiring dengan keluhanannya itu. Agar tidak menjadi masalah yang serius, bunda Dinda pun segera memeriksakan mata anaknya itu. 


''Hingga saat ini gangguan penglihatan mata tidak hanya pada  orang dewasa saja, namun anak-anak juga. Tapi memang, jenis gangguannya bisa berbeda. Pada anak-anak, yang lebih banyak menyerang adalah salah satu dari 3 jenis gangguan mata yaitu kelainan refraktif, mata malas dan juling.

"Kelainan pada mata anak-anak ada yang didapatkan sejak lahir, ada yang didapat kemudian, ada yang dapat dikoreksi dan ada yang tak dapat dikoreksi, tentunya orangtua harus waspada dan membawanya ke dokter bila ditemukan kelainan yang tidak biasanya terjadi pada anak lain.
," kata Dr.Hj.Augustine Purwanti A,SpPD.

Dr Augustine  yang merupakan dokter penyakit dalam Rumah Sakit Angkatan Laut Tanjungpinang  ini menerangkan bahwa terkadang anak kecil sudah harus memakai kacamata untuk mencegah mata malas.
Adapun penjelasan gangguan tersebut adalah sebagai berikut:
Contoh-contoh kelainan mata misalnya :

1. Mata malas ( Ambliopia ) :
Ialah gangguan mata berupa penurunan  penglihatan akibat adanya gangguan perkembangan penglihatan selama masa kanak-kanak. Disebut juga dgn nama Lazy eye atau mata malas. Bila satu mata memiliki tajam penglihatan yang baik sedangkan mata yang lainnya tidak, maka mata yang tajam penglihatannya buruk akan mengalami ambliopia. Waspadalah bila satu mata anak "mengembara" dan tidak bergerak bersama mata lainnya dan bila anak sering memiringkan kepala untuk melihat sesuatu, atau anak anda memiliki kelopak mata yang turun.


Penyebab  Ambliopia :

Ambliopia dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi yang mempengaruhi perkembangan penglihatan. Umumnya bersifat diturunkan.

Ada 3 Penyebab  Ambliopia yaitu :
A. Ambliopia Strabisnic Trabismus (juling)

Pada anak dengan mata juling, untung menghindari penglihatan doublenya, anak akan memakai sebelah matanya yang tajam penglihatannya.

B. Ambliopia Anisoemetric (kelainan refraksi). Yaitu pada mata minus atau silinder


C. Ambliopia Deprivatif, kekeruhan pada jaringan mata.
Pada katarak, terjadi kekeruhan pada lensa yang dapat mencegah masuknya bayangan obyek  ke dalam mata. Hal ini dapat menyebabkan ambliopia



Bagaimana memeriksa adanya Ambliopia pada bayi ?

Dengan memeriksa  mata secara bergantian dengan cara menutup mata.  Mata ambliopia akan terlihat bila matanya yang normal ditutup, anak akan berusaha mengintip dari balik patch  atau berusaha membuka patch atau menangis.

Pengobatan

Pengobatan Strabismus yaitu dengan menutup mata yang normal dengan sebuah penutup mata, sehingga  bisa memperbaiki penglihatan pada mata yang melenceng dengan cara memaksa otak untuk menerima suatu gambaran dari mata tanpa menghasilkan penglihatan ganda.
Memperbaiki fungsi penglihatan akan memberikan peluang yang lebih baik terhadap perkembangan penglihatan 3 dimensi yang normal.
Setelah penglihatan pada kedua mata sama, bisa dilakukan pembedahan untuk menyesuaikan kekuatan otot mata sehingga posisi mata menjadi sama.

Pada anak rabun dekat bisa diatasi dengan kaca mata sehingga pada saat melihat benda pada jarak jauh, mata tidak perlu berakomodasi.

Strabismus paralitik bisa diatasi dengan kaca mata yang terdiri dari lensa prisma (yang membiaskan cahaya sehingga kedua mata menerima gambaran yang hampir sama) atau bisa diatasi dengan pembedahan.

Jika sampai anak berumur 9 tahun strabismus tidak diobati, maka bisa terjadi gangguan penglihatan yang permanen pada mata yang terkena (ambliopia).
Pada anak-anak yang lebih kecil, ambliopia lebih cepat terjadi; sedangkan pada anak-anak yang lebih besar, penyembuhannya memerlukan waktu lebih lama. Karena itu semakin dini pengobatan dilakukan, maka gangguan penglihatan yang terjadi tidak terlalu berat dan respon yang diberikan akan lebih baik.



3. Gangguan penglihatan (gangguan refraksi ) :

Ketidaknormalan bentuk dari mata yang mengakibatkan kesalahan bias dan mengakibatkan penglihatan menjadi kabur. Contohnya seperti miopi (rabun jauh), hiper metropi (rabun dekat), dan astigmatisme (silinder). Gangguan refraktif ini bisa merupakan faktor keturunan atau  kebiasaan yang buruk.

Kapan kita harus mencurigai adanya gangguan penglihatan pada mata anak-anak kita ?

Yaitu jika :

-  Anak sering sakit kepala dan mual yang tidak disertai penyakit lainnya.

- Sering mengucek matanya.

- Memiliki reaksi ekstrim pada cahaya yang terang.

- Sulit mengikuti objek dengan matanya.

- Sering mengeluarkan air mata atau mata memerah.

- Sering menyipitkan mata saat melihat sesuatu.

- Kesulitan membaca atau merasa mual setelah membaca.

- Menonton televisi terlalu dekat.

- Memegang buku terlalu dekat ke wajah.

-  Menulis dengan kepala terlalu dekat ke buku.

Pencegahan :

- Bawalah dan periksakanlah mata anak anak anda kepada  dokter puskesmas, dokter keluarga, dokter spesialis anak atau kepada dokter mata, sebelum usia 4 tahun.


Kapan sebaiknya kita memeriksakan mata anak-anak kita ?

- Pemeriksaan mata seharusnya dimulai sejak bayi lahir untuk mendeteksi adanya kelainan. Kemudian pemeriksaan diulangi saat bayi berusia 6 bulan, 3 tahun, saat anak berusia 5 tahun dan 8 tahun ( 3 ). Pemeriksaan yang rutin akan membantu dokter memprediksi risiko gangguan penglihatan yang mungkin dimiliki anak. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar