Novita, Pemain Keyboard yang Memiliki Kelainan Mata
Tak Bisa Lihat Not Lagu, Andalkan Feeling
Sebuah
lagu melankolis terdengar, ketika pintu ruangan kedap suara di tempat
kursus piano Edelweiss di Mega Legenda itu terbuka. Lagu itu itu
diimainkan oleh seorang gadis berambut panjang bernama Novita. Ia
terlihat begitu asyik memainkan keyboardnya. Walau les keyboardnya
sudah usai. Sepertinya Novita masih ingin berlama-lama di depan
keyboard. Menikmati nada-nada dari lagu kesukaannya.
Sesekali
matanya terpejam mengikuti alunan musik. Novita tak membiarkan jemarinya
berhenti menekan tuts keyboard. Ia ingin menyelesaikan lagu itu tanpa
salah. Buku tulis didepannya sesekali saja dilihat. Buku itupun bukanlah
berisi notasi, melainkan hanya kata-kata dari bait lagu. Novita memang
berbeda dengan lainnya. Ia bisa bermain keyboard cukup dengan mendengar
lagunya saja. Semenjak gangguan mata yang dialaminya sejak kelas 3 SD,
Novita tak bisa lagi melihat tulisan. ''Waktu itu saya mulai merasa
tidak melihat lagi ketika kelas 3. Tulisan di whiteboard terlihat buram.
Padahal sewaktu kelas 2, saya masih bisa melihat walau duduk di urutan
ke tujuh, tapi ini tidak lagi,''kata Novita, yang masih berusia 16
tahun.
Sejak itu, semua yang dilihat Novita menjadi buram. Katanya,
seperti gambar kamera. Tidak ada lagi gambar-gambar jelas yang bisa
dilihat gadis kelahiran Pangkal Pinang ini. Ia. mulai mengandalkan
pendengarannya. Meminjam buku catatan teman, dan menulis ulang di rumah
menjadi cara Novita agar tidak ketinggalan pelajaran.
Di rumah,
Novita bisa mencatat lagi, karena di bantu lampu belajar. Dengan jarak
lampu sekitar 30 cm, mata Novita masih bisa melihat tulisan.
Dengan
keterbatasannya itu, Novita bisa juga menyelesaikan studinya di sekolah
dasar Theodore di Jodoh. Rangking sepuluh besar masih diraihnya.
Novitapun tak ingin menyerah dengan keadaan, ia ingin melanjutkan ke
SMP. Di SMP Theodore, Novita justru berprestasi, ia bisa meraih juara
kelas. Setelah tamat SMP, Novita lebih memilih Homeschooling. Tiga bulan
juga, Novita belajar. Dan kini ia sudah tamat SMA. ''Kalo sekarang
masih sekolah umum, pasti masih kelas 2. Tapi karena di homeschooling,
jadi lebih cepat,''kata anak pertama dari pasangan Andrean dan Santi
Magdalena.
Tak disangka-sangka, sebuah tawaran magang datang dari
Homeschooling Primagama, tempatnya menuntut ilmu. Novita diminta
mengajar siswa SD. Kini setiap hari Senin, Kamis dan Jumat, Novita
menjadi guru seorang siswa kelas 4 SD di Homeschooling Primagama yang
ada di Anggrek Sari.
Ada satu keinginan yang sedang dipersiapkan
gadis keturunan Tionghoa ini, yaitu menjadi pemain musik gereja.
''Setiap kali ke gereja Jemaat GSJA, dia selalu bilang kalau ingin
seperti pemain keyboard yang di gereja. Makanya dia les,''kata Santi
Magdalena, ibu Novita yang siang itu menemani Novita les keyboard.
Penglihatannya
yang buram, sepertinya tak mengalahkan keinginan Novita.. ''Sempat satu
bulan les piano. Karena tulisan not nya kecil, dan harus baca notasi
balok. Mata saya ngak mampu. Makanya saya pindah ke keyboard. Kalau
keyboard saya bisa pakai feeling,''kata Novita yang sudah 8 bulan ini
les keyboard di kursus Piano Eldelweiss di ruko Mega Legenda.
Novita
pun memperdengarkan lagu rohani yang berjudul Mengenalmu. Jemarinya
menekan tuts keyboard tanpa melihat. Sesekali Novita menunduk tapi bukan
untuk melihat tuts, karena matanya tak mampu melihat dengan jelas.
Hanya pandangan kabur.
Tapi lagi itu bisa juga diselesaikan Novita dengan mulus.
Diakui
Novita kemampuannya dalam mendengar semakin baik. Sejak matanya tidak
bisa lagi melihat dengan jelas, telinganya bisa merespon lebih cepat.
Bahkan ia juga bisa mengulang lagu yang didengarnya dengan keyboard.
''Pulang dari gereja, saya coba di rumah. Saya cari nadanya sambil
bernyanyi. Kalau ngak ketemu nadanya, saya minta ajarin Mrs Intan di
tempat les,''kata Novita sambil tersenyum.
Novita pun bercerita
kalau dirinya baru saja memainkan lagu yang baru didengarnya di gereja.
Judul lagunya Hati sebagai hamba. Senyum bahagia terlihat dari wajahnya
ketika menceritakan itu.
Ia seperti tak merasakan lagi masalah yang
ada di matanya. Karena memang tidak ada lagi yang bisa dilakukan.
Hampir semua dokter 'angkat tangan' dengan penyakit yang ada di mata
Novianti. ''Ada yang bilang, umur mata saya hanya 2 bulan, setelah itu
buta total. Ada juga dokter yang bilang penyakit saya tidak ada dalam
buku kedokteran. Sudah ke dokter di Singapura dan Malaysia. Jawabannya
sama. Baru-baru ini dari pemeriksaan dokter di Batam, katanya ada tumor
di otak. Tapi setelah dilakukan pemeriksaan lebih detail, tidak ada
tumor,''kata Novita.
Ada salah satu dokter yang mengatakan bahwa bola
mata Novita tertutup bercak-bercak. Itulah penyebab kaburnya
penglihatan Novita. Bercak-bercak itu muncul karena pengaruh gen atau
keturunan. ''Saat ini saya hanya pakai obat penyegar mata saja,''cerita
Novita.
Penglihatan Novita tergolong unik. Ternyata Novita masih bisa
melihat tulisan di ponsel. Novita mengaku lampu di ponsel itu yang
membuat tulisan menjadi jelas. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar