Rabu, 02 Januari 2013

Keliling Antarkan Smoothie untuk Penderita Kanker

Riginoto Wijaya, ketua  Cancer Information and Support Center (CISC)

Langit diluar masih gelap. Jalan di perumahan Taman Kota Baloi pun masih lenggang. Penghuninya kebanyakan masih terlelap tidur. Tapi tidak di rumah no 9 di  blok A4 perumahan Taman Kota Baloi ini. Suara blender sudah terdengar nyaring dari dapur rumah bercat putih itu. Lili, si pemilik rumah  itu sibuk memotong mangga dan nanas sambil menunggu smoothie yang ada  di blender  menjadi lembut. Tak sampai dua menit, smoothie berwarna merah jambu itu halus. Lalu dituanginya ke dalam gelas-gelas plastik yang sudah ditata Riginoto Wijaya, suaminya. Setelah semua gelas penuh, dengan cekatan, pria yang rambutnya sudah banyak beruban ini menutup satu persatu gelas itu dan memasukkan kedalam kotak plastik. "Hari ini tidak terlalu banyak, hanya 20 gelas, kalau besok banyak ya pesan. Ada dua puluh lima orang,''kata Lili sambil menunjukkan catatan nama-nama pemesan Smoothie, di rumahnya, Kamis (13/12).


Sudah dua bulan ini, Riginoto Wijaya, pria yang dikenal sebagai pakar pemasaran di Batam ini menjadi kurir smoothie. Mengantarkan jus racikan istrinya untuk para penderita kanker.
Setiap pagi pukul 06.30 WIB, Riginoto sudah berangkat dari rumahnya. Berkeliling mengantarkan smoothie dari rumah pelanggan di belakang RS. Awal Bros, hingga kantor-kantor di Jodoh.
''Ini bisnis sosial. Karena minuman yang dibuat istri saya itu untuk membantu penderita kanker. Agar stamina  tubuh mereka lebih baik,''kata Riginoto yang tidak pernah lagi flu sejak minum smoothie racikan istrinya.
Riginioto pun bercerita awal mula membuat smoothie. ''Di Cancer Information and Support Center (CISC), kami selalu melakukan kunjungan ke rumah-rumah para penderita kanker. Waktu itu giliran rumah ibu Sofie. Beliau ini penderita kanker serviks. Kondisinya sudah memprihatinkan. Seluruh badannya sudah terkena kanker. Setiap kali menggerakkan kepalanya, ia harus dibantu kembali ke posisi semula,''kata pria yang tetap terlihat segar di usianya yang ke 63 tahun ini.
Ibu Sofie itu, kata Riginoto, bertanya tindakan yang  bisa dilakukan untuk dirinya. ''Saya  waktu itu hanya menawari buku. Kebetulan waktu itu saya baru saja selesai membaca buku Sepatu Dahlan. Memang setiap kali kunjungan ke penderita kanker, kami anggota CISC hanya bisa memberi bantuan yang tidak banyak. Dan doa bersama. Tapi hari itu membuat saya mulai berfikir, harus ada sesuatu yang bisa diberikan untuk membantu kesembuhan atau minimal memberi stamina yang kuat untuk penderita kanker,''kenang Riginoto yang juga ketua CISC
Riginoto pun teringat smoothie, minuman yang pernah diajarkan Yeow, seorang pakar pembuat smoothie asal Singapura pada seminar pencegahan kanker beberapa waktu lalu. Pada seminar itu, Yeow memang tidak menganjurkan kemotrapi pada penderita kanker. Karena menurutnya, penderita kanker yang dikemotrapinya biasanya meninggal dunia. Makanya, ia lebih menganjurkan mengkonsumsi minuman smoothie saja. Smoothie yang diajarkan Yeow adalah sejenis jus yang berisi buah-buahan, atau sayuran-sayuran ditambah biji-bijian yang mengandung antioksidan tinggi. Seperti smoothie buah, dibuat dari 1 buah mangga, 1/4 buah nanas, 1/4 buah naga, 10 biji almond, 10 biji mete, 1 sendok makan flaxseeds, 1 sendok makan goji, 4 buah markisa, 1 sendok the bubuk amla dan 2 cm lidah buaya.
Sedangkan smoothie sayur, dibuat dari 1/2 buah nanas, 2 buah apel, 1 buah oren/ sunkist, 2 sendok the kunyit, 20 lembar kailan, 1 sendok makan flexseeds, 1 iris lemon dan 1 sendok the bubuk amla.
Sejak itu, Riginoto dan Lili, istrinya belajar membuat Smoothie pada Yeow dan Heni. Heni adalah seorang  penderita Thalassemia yang juga ahli membuat smoothie. Sejak rutin mengkonsumsi smoothie, rambut Heni yang tadinya beruban kini tumbuh hitam dan tubuhnya juga lebih fit.
Setelah tahu cara membuat smoothie, Riginotopun berniat membuatkan untuk bu Sofie. Namun sayang, belum sempat membuat dan mengantarkan smoothie buatannya, ia terima kabar, ibu Sofie meninggal dunia. 
Sejak itu, Riginoto bertekad mengenalkan smoothie. Dan smoothie  racikan Lili, pertamakali diberikan pada Bima seorang anak umur 10 tahun, penderita kanker getah kelenjar bening. ''Orangtuanya sudah menyerah, gak lagi bawa anaknya ini berobat. Lalu kami berikan minuman itu. Dan mulai mencontohkan cara membuat smoothie. Alhamdulilah, kondisi Bima lebih fit,''kata Riginoto dengan wajah sumringah.
Setelah Bima, Riginoto membuatkan smoothie untuk mbah Boinem (70). Setiap pagi, Riginoto berdua dengan istrinya menggantarkan smoothie ke Marchelia. Walau tanpa dibayar, Riginoto tetap menggantarkan smoothie untuk mbah Boinem yang menderita kanker usus.  ''Kini kondisinya lebih segar. Sudah bisa beraktivitas lagi,''cerita Riginoto yang menjabat Presiden Indonesia Marketing Association Cabang Kepri.
Melihat perubahan yang lebih baik, Riginoto pun mulai gencar mengenalkan minuman ini di facebook juga twitter. Setiap kali ketemu teman ataupun penderita kanker, Riginoto selalu mengenalkan minuman ini. Salah satu pelanggannya adalah Rekaveny, istri wakil gubernur Kepri. Setiap pagi ia pesan tiga gelas. ''Minuman ini juga bagus untuk jaga stamina. Saya saja tidak lagi pilek dan batuk. Pokoknya sekarang, musim apapun, sudah bebas batu pilek. Istri saya juga tidak pernah capek. Padahal, tidurnya jam 11 malam, pagi jam 4 sudah bangun untuk ngeracik smoothie,''kata Riginoto, yang juga dosen di Universitas Internasional Batam  jurusan Ekonomi dan Manajemen.
Smoothie buah buatan Lili sekarang menjadi favorit pelanggannya. ''Pernah dibuatin smoothie sayur, banyak yang suka. Padahal yang sayur enak juga. Bisa jadi karena warna yang kurang menarik dan rasa yang tidak seenak buah-buahan, membuat pelanggan tidak mau lagi dibuatkan smoothie sayuran,''timpal Lili yang juga pernah menderita kanker payudara.
Kini, setiap pagi, Riginoto dengan mobil Avanza putihnya berkeliling dari perumahan Casablanca, lalu ke Marchelia, Sukajadi, lalu ke Nagoya dan Jodoh. Pelanggannya ada yang bekerja di bank, hotel, pengacara juga pemilik usaha tour and travel. ''Rata-rata jam 9 pagi sudah selesai ngantar,''kata Riginoto yang juga penggagas @bataminfo, akun di twitter yang followernya mencapai 10 ribuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar