Rabu, 02 Januari 2013

Merasakan Romantisnya Taj Mahal

Ke Agra dan Jaipur India

Walau siang itu pukul 14.00 WIB, namun sinar  matahari  di Agra, India  tidak begitu terik. Taj Mahal pun terlihat berwarna putih bersih. Aura romantispun langsung terasa ketika memasuki bangunan berumur 350 tahun ini. Maklum saja bangunan bergaya arsitektur Islam-Hindu  ini dibuat atas nama cinta. Alkisah, ada seorang Kaisar beragama Islam bernama Mughal Shah Jahan, ia membuatkan sebuah makam untuk istri tercintanya. Makam terindah dan tidak ada didunia manapun ini adalah permintaan  Arjumand Banu Begum, atau yang dikenal dengan Mumtaz - ul- Zamani atau Mumtaz Mahal. Wanita asal Persia ini wafat pada tahun 1631  sewaktu melahirkan Gauhara Begum, seorang putri anak ke-14 Shah Jahan.

Shah Jahan, kaisar dari Kekaisaran Mughal yang kaya raya ini mewujudkan keinginan istri yang paling disayanginya itu dengan menbuat bangunan berkubah yang diberinya nama  Taj Mahal pada abad ke-17.  Pembuatan Taj Mahal ini memakan waktu sekitar 20 tahun (1632-1653). Ia mempekerjakan ribuan tukang bangunan dan arsitek terbaik. Hasilnya pun membuat berdecak, Taj Mahal menjadi ikon bangsa Mughal.
Dinasti Mughal sendiri adalah dinasti Muslim keturunan Genghis Khan yang menguasai seluruh wilayah India (Hindustan) dari tahun 1526 sampai 1757.
Ada 28 jenis batu-batuan indah dari berbagai wilayah Asia hingga Turki yang digunakan untuk membangun Taj Mahal. Lantainya pun terbuat dari pualam murni. Tempat ini sendiri dibuka setiap hari kecuali pada hari Jumat. Bangunan yang merupakan salah satu keajaiban dunia ini  ada di Agra, negara bagian Uttar-Pradesh, India. Atau sekitar 200 kilometer dari New Delhi. Agra berada di sisi Sungai Yamuna (Jumuna).
''Taj Mahal ini memang sangat indah.  Warnanya saja bisa berubah-ubah. Sesuai pantulan sinar matahari yang mengenai lapisan marmer yang menutupi seluruh bangunan Taj Mahal,,''kata Rekavenny  yang datang bersama rombongan delegasi Indonesia untuk konggres dunia CBR (Community Based Rehabilitation).
''Kami berangkat tanggal  25 November malam pukul 01.30 WIB melalui bandara Changi, Singapura. Enam jam juga perjalanan udara dari Singapura ke New Delhi. Pesawat landing di Bandar Udara Internasional Indira Gandhi, New Delhi. Lalu kami melanjutkan perjalanan darat dengan bus. Tiba di  ke hotel  Gateway, salah satu hotel bintang lima di Agra, kami istirahat sejenak dan melanjutkan kunjungan ke Taj Mahal, magnet pariwisata di India ,''kata Rekavenny.
Sebenarnya dari Indonesia ada beberapa penerbangan langsung ke New Delhi. Penerbangan ke New Delhi dari Jakarta itu dilayani oleh Thai Air, Emirates, dan juga Garuda Indonesia.
Selanjutnya untuk menuju Agra ada dua transportasi yang bisa digunakan yaitu Perjalananlewat jalur darat dengan bus  yang harus transit terlebih dahulu di beberapa kota. Sedangkan bila lebih memilih moda kereta api dari New Delhi, banyak opsi yang dapat dipilih, mulai dari jadwal pagi pukul 6.15 dengan Shatabdi Express 2002 hingga waktu petang di pukul 6.40 dengan GT Express 2616. Untuk yang ingin hemat waktu tersedia beberapa penerbangan langsung menuju Agra dari New Delhi maupun Bangalore.
Kota Agra diakui Rekavenny tidak terlalu bersih. Banyak sampah bertumpuk-tumpuk disepanjang jalan. Padahal kata Venny, ditempat itu banyak pedagang makanan minuman. Karena tidak ada toilet. Banyak orang-orang disana BAK sembarangan. Rumah-rumah penduduk disana pun kebanyakan dibuat dari kotoran sapi yang sudah dipipihkan dan dijemur. Akibatnya bau kotoran hewan tercium dimana-mana.
Di jalan-jalan raya,  banyak berkeliaran  sapi, anak babi hitam juga keledai.
Orang India percaya reinkarnansi, sehingga binatang-binatang disana bisa hidup dengan bebas dilingkungan manusia. Menurut mereka kehidupan kedua setelah meninggal adalah menjelma menjadi  binatang. ''Mereka takut membunuh binantang. Dan mereka takut yg dibunuh itu merupakan jelmaan nenek moyang dan keturunannya. Sapi adalah  binatang yg dianggap paling tinggi dalam reinkarnansi. Sedangkan yang paling rendah cacing dan sejenis lainnya yg hidup dibawah tanah.
Alat transportasi di Agra tidak sulit. Karena ada tuck-tuck atau bajaj.
Selama 3 hari kongres, kata Venny,  ia dan beberapa temannya sering naik tuck-tuck atau bajaj ke hotel tempat kongres. ''Satu  bajaj bisa di paksa utk muat 5 orang,''kata wanita yang juga istri dari wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo.
Menurut Venny, hotel di Agra bagus-bagus dan semuanya bintang lima.
Rekavenny juga mengaku lebih sering naik bus besar (damri) untuk bepergiaan dari satu tempat ketempat lain.
''Hanya makanan yang tidak pas selera. Karena kebanyakan masakkan India  mengandung kari.  Kami hanya bisa makan kentang dan roti. Tapi untung di India ada nasi putih. Kami makan dengan lauk yang dibawa teman-teman , seperti dendeng, ikan teri balado, abon juga rendang.

Kota Kosong Fatehpur Sikri

Selain Taj Mahal, bangunan lain yang tak kalah menarik dikunjungi yaitu Fatehpur Sikri. Terletak 40 km (25 mil) dari Agra, di Uttar Pradesh. Fatehpur Sikri dulunya ibukota kebanggaan Kekaisaran Mughal pada abad ke 16. Fatehpur Sikri sekarang berdiri kosong sebagai kota hantu namun terjaga dengan baik. Tempat ini telah ditinggalkan oleh penghuninya karena pasokan air tidak mencukupi.
Fatehpur Sikri adalah istananya kakek Shah Jahan. Didalamnya terdapat beberapa bangunan antara lain, kediaman istri 1,2 dan 3 beserta tempat beribadah serta sekolah buat anak perempuan ibu.

Jaypur, kota hiruk pikuk
Setelah kongres selesai, Rekavenny dan teman-teman menyambangi Jaypur. Menggunakan bus damri selama 5 jam, rombongan berjumlah 14 orang itu berangkat ke kota yang dalam bahasa Sansekerta bermakna “Kota Kemenangan”. ''Suasananya ramai sekali,''kata Venny.
Di Jaypur, rombongan yang diikuti Sri Soedarsono itu ke Amber forth. Amber forth merupakan benteng  yg sangat menakjubkan panjangnya. 30 km Benteng itu dibangun untuk  melindungi kota Jaypur dari serangan musuh. Didalam benteng terdapat 2 bangunan istimewa yg merupakan istana yg dikenal dengan nama summer palace dan winter palace. Bangunan itu berdiri megah  diatas bukit dengan pemandangan yg sangat indah terbuat dari marble dan batu permata. ''Untuk menuju ke winter dan summer palace yg berada dipuncak bukit kita naik gajah dan turun menggunakan mobil jip. Saya terkesan ketika menuju ke istana yg tinggi. Pemandangannya indah, ada sungai. Pokoknya keren banget,''kata Venny yang juga didampingi istri Bupati Lingga.
Jaipur termasuk kota yang rajin  dikunjungi pelancong dunia karena kemegahan arsitektur kokoh berwarna serba merah jambu. Ini juga yang menyebabkan Jaipur terkenal dengan julukan lain, Pink City.
Awalnya bangunan ini berwarna tanah tapi kemudian pada tahun 1876, Sawai Ram Singh, yang menjadi raja waktu itu memerintahkan semua bangunan untuk diwarnai merah jambu sebagai tanda keramahan guna menyongsong kunjungan Pangeran Edward dari Inggris. Versi lain juga menyebutkan bahwa sebenarnya warna merah jambu dipakai sebagai simbol olok-olokan tersembunyi bagi kolonial Inggris, disebutkan warna itu sama dengan warna kulit orang Inggris kalau lagi kepanasan.
Jika ingin ke kota ini dari bandara Sanganer  adalah dengan  bus sejenis DAMRI yang berbanderol ongkos sekitar 30 Rupee atau Rp5000. Sementara taksi berkisar 250 Rupee atau Rp44.000.  Turunlah di Inter State Bus Terminal untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan menyewa bajaj ke arah timur tepatnya Ajmeri Gate. Inilah pintu gerbang utama menuju Pink City. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar