Rabu, 24 Oktober 2012

Tak Bisa Lihat Not Lagu, Andalkan Feeling

Novita, Pemain Keyboard yang Memiliki Kelainan Mata

Tak Bisa Lihat Not Lagu, Andalkan Feeling

Sebuah lagu melankolis terdengar,  ketika pintu ruangan kedap suara di tempat kursus piano Edelweiss di Mega Legenda itu terbuka. Lagu itu itu diimainkan  oleh seorang gadis berambut panjang bernama Novita. Ia terlihat begitu asyik  memainkan keyboardnya. Walau les keyboardnya sudah usai. Sepertinya Novita masih ingin berlama-lama di depan keyboard. Menikmati nada-nada  dari lagu kesukaannya.

Sesekali matanya terpejam mengikuti alunan musik. Novita tak membiarkan jemarinya berhenti menekan tuts  keyboard. Ia ingin menyelesaikan lagu itu tanpa salah. Buku tulis didepannya sesekali saja dilihat. Buku itupun bukanlah berisi notasi, melainkan hanya kata-kata dari bait lagu. Novita memang berbeda dengan lainnya. Ia bisa bermain keyboard cukup dengan mendengar lagunya saja. Semenjak gangguan mata yang dialaminya sejak kelas 3 SD, Novita tak bisa lagi melihat tulisan. ''Waktu itu saya mulai merasa tidak melihat lagi ketika kelas 3. Tulisan di whiteboard terlihat buram. Padahal sewaktu kelas 2, saya masih bisa melihat walau duduk di urutan ke tujuh, tapi ini tidak lagi,''kata Novita, yang masih berusia 16 tahun.
Sejak itu, semua yang dilihat Novita menjadi buram. Katanya, seperti gambar kamera. Tidak ada lagi gambar-gambar jelas yang bisa dilihat gadis kelahiran Pangkal Pinang ini. Ia. mulai mengandalkan pendengarannya. Meminjam buku catatan teman, dan menulis ulang di rumah menjadi cara Novita agar tidak ketinggalan pelajaran.
Di rumah, Novita bisa mencatat lagi, karena di bantu lampu belajar. Dengan jarak lampu sekitar 30 cm, mata Novita masih bisa melihat tulisan.
Dengan keterbatasannya itu, Novita bisa juga menyelesaikan studinya di sekolah dasar Theodore di Jodoh. Rangking sepuluh besar masih diraihnya. Novitapun tak ingin menyerah dengan keadaan, ia ingin melanjutkan ke SMP.  Di SMP Theodore, Novita justru berprestasi, ia bisa meraih juara kelas. Setelah tamat SMP, Novita lebih memilih Homeschooling. Tiga bulan juga, Novita belajar. Dan kini ia sudah tamat SMA. ''Kalo sekarang masih sekolah umum, pasti masih kelas 2. Tapi karena di homeschooling, jadi lebih cepat,''kata anak pertama dari pasangan Andrean dan Santi Magdalena.
Tak disangka-sangka, sebuah tawaran magang datang dari Homeschooling Primagama, tempatnya menuntut ilmu. Novita diminta mengajar siswa SD. Kini  setiap hari Senin, Kamis dan Jumat, Novita menjadi guru seorang siswa kelas 4 SD di Homeschooling  Primagama yang ada di Anggrek Sari.
Ada satu keinginan yang sedang dipersiapkan gadis keturunan Tionghoa ini, yaitu menjadi pemain musik gereja. ''Setiap kali ke gereja Jemaat GSJA, dia selalu bilang kalau ingin seperti pemain keyboard yang di gereja. Makanya dia  les,''kata Santi Magdalena, ibu Novita yang siang itu menemani Novita les keyboard.
Penglihatannya yang buram, sepertinya tak mengalahkan keinginan Novita.. ''Sempat satu bulan les piano. Karena tulisan not nya kecil, dan harus baca notasi balok. Mata saya ngak mampu. Makanya saya pindah ke keyboard. Kalau keyboard saya bisa pakai feeling,''kata Novita yang sudah 8 bulan ini les keyboard di kursus Piano Eldelweiss di ruko Mega Legenda.
Novita pun memperdengarkan lagu rohani yang berjudul Mengenalmu. Jemarinya menekan tuts keyboard tanpa melihat. Sesekali Novita menunduk tapi bukan untuk melihat tuts, karena matanya tak mampu melihat dengan jelas. Hanya pandangan kabur.
Tapi lagi  itu bisa juga diselesaikan Novita dengan mulus.
Diakui Novita kemampuannya dalam mendengar semakin baik. Sejak matanya tidak bisa lagi melihat dengan jelas, telinganya bisa merespon lebih cepat. Bahkan ia juga bisa mengulang lagu yang didengarnya dengan keyboard.  ''Pulang dari gereja, saya coba di rumah. Saya cari nadanya sambil bernyanyi. Kalau ngak ketemu nadanya, saya minta ajarin Mrs Intan di tempat les,''kata Novita sambil tersenyum.
Novita pun bercerita kalau dirinya baru saja memainkan lagu yang baru didengarnya di gereja. Judul lagunya Hati sebagai hamba. Senyum bahagia terlihat dari wajahnya ketika menceritakan itu.
Ia seperti tak merasakan lagi masalah yang ada di matanya. Karena memang  tidak ada lagi yang bisa dilakukan.  Hampir semua dokter 'angkat tangan' dengan penyakit yang ada di mata Novianti. ''Ada yang bilang, umur mata saya hanya 2 bulan, setelah itu buta total. Ada juga dokter yang bilang penyakit saya  tidak ada dalam buku kedokteran. Sudah ke dokter di Singapura dan Malaysia. Jawabannya sama. Baru-baru ini dari pemeriksaan dokter di Batam, katanya ada tumor di otak. Tapi setelah dilakukan pemeriksaan lebih detail, tidak ada tumor,''kata Novita.
Ada salah satu dokter yang mengatakan bahwa bola mata Novita tertutup bercak-bercak. Itulah penyebab kaburnya penglihatan Novita. Bercak-bercak itu muncul karena pengaruh gen atau keturunan. ''Saat ini saya hanya pakai obat penyegar mata saja,''cerita Novita.
Penglihatan Novita tergolong unik. Ternyata Novita masih bisa melihat tulisan di ponsel. Novita mengaku  lampu di ponsel itu yang membuat tulisan menjadi jelas. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar